Usai Urus Polemik Minyak Goreng, Zulkifli Hasan: Urusan di Kemendag Tak Kelar-Kelar
Merdeka.com - Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan berbagai masalah di sektor perdagangan yang bertumpu pada dirinya. Pasca minyak goreng, dirinya masih harus menyelesaikan urusan harga bahan pokok lain semisal cabai hingga bawang.
Untuk urusan minyak goreng, dia mengaku telah menemui akar permasalahan di rantai distribusi. Sehingga Mendag Zulkifli Hasan menilai hal tersebut sudah cukup teratasi.
"Saya udah tiga minggu, ini memang sudah ketemu benang merahnya, karena semua (pihak) mau (berpartisipasi). Pengusaha mau berbuat baik, untuk kepentingannya juga. Pemerintah sama. Jadi kita punya goal, tujuan sama," ujarnya saat peluncuran produk Minyakita di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7).
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Bagaimana cara Kementan menyelesaikan masalah pangan? Ini yang kita takutkan, dimana ancaman kekeringan, ada el nino yang tadinya tanam tiba-tiba berhenti sehingga kami berikan pupuk subsidi secara lebih. Maka itu saya katakan food estate sangat strategis untuk anak cucu kita 50 sampai 100 tahun yang akan datang. Ini visioner karena penduduk kita bertambah,' jelasnya.
-
Bagaimana Mentan menyelesaikan masalah pupuk? 'Kami melakukan maraton selama lima bulan untuk menyelesaikan masalah pupuk ini. Baru lima bulan jadi Menteri, Alhamdulillah semua dapat kami selesaikan. Karena itu, mari kita jaga agar kita mampu mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia,' katanya.
-
Kenapa Zulhas bisa sukses pimpin Kemendag? Kesuksesan dalam memimpin Kemendag, menurut Zulhas, karena dirinya membawa prinsip-prinsip kerakyatan Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun untuk kasus lain, Kemendag masih harus berjibaku dengan banyak urusan. Seperti urusan harga bahan pokok, yang juga ditangani oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
"Ternyata tidak kelar-kelar di Kemendag, karena semua urusan ada di sini. Termasuk harga bahan pokok, itu kita yang akan terus dikejar masyarakat. Misalnya cabai, bawang, telur, ayam, daging, dan setetusnya dan seterusnya," ungkapnya.
Mendag Zulhas pun bercerita, dia bersama tim pada beberapa hari terakhir terus bekerja untuk kepentingan banyak pihak, mulai dari petani, pengusaha, sampai masyarakat.
"Maka kita minta semua teman-teman, kita punya semangat sama. Kita di sini punya tugas yang mulia, kita harus telurkan kebijakan-kebijakan yang buat masyarakat lebih baik," kata Mendag.
"Jangan sampai putusan yang kita buat melahirkan kesengsaraan, itu dosanya besar sekali. Sehingga masyarakat, pengusaha, semuanya berdampak positif," tegasnya.
Luncurkan Minyakita
Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan secara resmi meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR). Seremoni peluncuran dilakukan di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7).
"Tentu kita bersyukur pagi ini kita melakukan sesuatu yang penting, yaitu peluncuran Minyakita, produk minyak goreng yang dikemas secara sederhana," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Dia pun berterimakasih terhadap seluruh stakeholder terkait, yang dalam beberapa waktu terakhir dinilainya ikut mengoarkan semangat untuk memperbaiki sistem harga minyak goreng yang belakangan jadi polemik.
"Ini berkah sebetulnya, kalau kita saksikan tetangga kita semua bahagia. Petani sawit bahagia, pengusaha bahagia, pemerintah bahagia, petani dapat harga bagus, pemerintah dapat pajak bagus, pengusaha dapat cuan banyak, masyarakat bisa beli harga murah," ucapnya.
Mendag Zulhas mengungkapkan, peluncuran Minyakita jadi solusi untuk memperbaiki mata rantai pasok minyak goreng yang dikeluhkan banyak pengusaha, petani sawit hingga masyarakat.
"Tentu pemerintah juga sulit sekali sebelumnya. Ibu-ibu juga ngamuk (sulit dapat minyak goreng). Jadi sekali lagi, mustinya semua pihak bahagia, tapi jadi bencana," keluhnya.
"Saya datang (sebagai Mendag), saya diminta pak Presiden untuk selesaikan soal-soal ini. Yang memang tidak terpikirkan. Tapi karena perintah, tugas, kita kerjakan. Makanya saya minta dukungannya agar ini bisa diurai dan diselesaikan cepat," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulkifli Hasan menyebut, sampai saat ini badai yang menghantam Kemendag belum selesai-selesai.
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.
Baca SelengkapnyaKemendag berutang kepada Aprindo sebesar Rp 344 miliar. Namun, utang gabungan kepada produsen minyak goreng dan pengusaha ritel berjumlah Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaPasalnya, beberapa komoditas pokok penting masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, seperti terjadi pada minyak goreng.
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Zulhas berkelilng pasar untuk menemui pedagang ayam, telur, sayuran, hingga kue kering.
Baca SelengkapnyaHal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaSemangat pemerintah agar impor dikendalikan, tetapi dalam implementasinya tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTarget realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan blusukan ke Pasar Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Rabu (13/7), untuk mengecek harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejagung masih menghitung kerugian terkait kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan impor gula tersebut.
Baca Selengkapnya