Dorong potong anggaran, Sri Mulyani dinilai bisa redam ambisi Jokowi
Merdeka.com - Ekonom Faisal Basri mengapresiasi langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mendorong pemangkasan anggaran belanja negara sebesar Rp 133,8 triliun. Ini mencakup pemangkasan anggaran kementerian atau lembaga sebesar Rp 65 triliun dan transfer ke daerah Rp 68,8 triliun.
Dengan itu, Faisal menilai Sri Mulyani mampu meredam ambisi Presiden Joko Widodo mengejar pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak realistis. Sesuatu yang tidak bisa dilakukan Bambang Brodjonegoro, menteri keuangan sebelumnya.
"Mudah-mudahan dengan Sri Mulyani ini Jokowi bisa berubah, mau mendengar. Mudah-mudahan tidak pakai rumus 'pokoknya' dan bisa dirasionalisasi," ujar Faisal di Jakarta, Sabtu (6/8).
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Kapan Sri Mulyani bertemu Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2).
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Faisal, Bambang Brodjonegoro, saat menjadi menkeu, tidak mampu mengingatkan presiden terkait penepatan target pajak yang terlalu tinggi. Padahal, Bambang mengetahui target penerimaan pajak dalam APBN 2016 tidak realistis.
"Pada tahun ini pajak naik 30 persen dari 20 persen tahun sebelumnya. Bambang tahu maksimal hanya 13 persen, tapi masih iya saja dia" kata Faisal.
"Tapi Alhamdulilah, sekarang Jokowi mau mendengar Sri Mulyani untuk merevisi APBN karena penerimaan pajak tidak bisa tercapai."
Faisal memahami ketakutan menteri, seperti Bambang, jika tak mengikuti keinginan Jokowi. Mengingat, Jokowi memiliki kewenangan untuk mencopot anak buahnya.
"Jokowi pernah bilang, jika kerja tidak benar akan diganti. Jadi, menterinya iya-iya saja, siap saja."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani belum mau membeberkan apa poin-poin yang dilaporkan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaTotal 15 menteri di kabinet Presiden Jokowi diisukan mundur.
Baca SelengkapnyaPak Bas langsung menimpali, bahwa yang meminta tambahan anggaran adalah Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa Sri Mulyani menjadi pejabat yang paling ditakuti pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaPertemuan keduanya akan digelar di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaDalam rapat tersebut, Sri Mulyani berpesan agar anggaran mampu digunakan dengan baik
Baca SelengkapnyaKetua Banggar DPR, Said Abdullah berharap agar Sri Mulyani kembali didapuk sebagai Bendahara Negara pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengaku senang dan akan sangat terbuka untuk bersinergi dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca Selengkapnya