Utang Indonesia terus naik, apa dampak ke masyarakat?
Merdeka.com - Per September 2017, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 343,13 miliar atau setara dengan Rp 4.636 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau Agustus 2017 yang tercatat hanya USD 340,93 miliar.
Ekonom Universitas Brawijaya, Chandra Fajri Ananda, menilai pemerintah masih mampu membayar utang yang dikelola. Namun, dia mengingatkan utang harus digunakan untuk pembangunan yang prioritas seperti proyek infrastruktur.
"Dari utang yang kita kelola masih terkontrol. Artinya rasio kita kan sekitar 2,7 persen utang kita dari GDP, artinya kita bisa bayar," ujarnya di restoran Ajag-Ijig, Jakarta, Kamis (23/11).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Dia melanjutkan bahwa pembangunan infrastruktur dari utang memang tidak berdampak langsung ke masyarakat. Sebab, sifat proyek itu sendiri harus berskala besar dan menguntungkan.
"Cuma kalau pembiayaan dari utang harusnya proyek-proyek cost recovery. Proyek cost recovery yang kalau dikelola kemudian dia menghasilkan, kayak tol. Jadi tol itu dibuat supaya ada hasilnya dan hasilnya untuk bayar utang," tuturnya.
Padahal, proyek yang bisa langsung dirasakan masyarakat adalah yang dilakukan dalam bentuk dana desa. "Jadi dari hasil penelitian kita itu infrastruktur tidak langsung berdampak. Mungkin kalau berdampak itu kaya di dana desa. Bangun irigasi. Memang orang disini bisa kerja kemudian muncul aktivitas ekonomi baru," jelasnya.
"Kalau kaya tol atau pelabuhan butuh waktu. Ini yang kadang tidak dikalkulasi. Makanya perlu dievaluasi kembali sektor-sektor infrastruktur yang mana yang harus di nomor satukan," terangnya.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, menambahkan pembangunan infrastruktur harus dilakukan karena posisi Indonesia tertinggal cukup jauh dibanding dengan negara-negara lain. Namun, di sisi lain, penerimaan pajak masih kurang untuk membiayai proyek-proyek tersebut. Dengan begitu maka caranya adalah dengan berutang.
"Setelah pemerintah tambah utang lagi, mestinya ini harus diprioritaskan untuk pembiayaan infrastruktur yang bisa refinancing, supaya tidak menambah beban defisit keseimbangan primer (kemampuan pemerintah dalam pengeluaran dan pendapatan). Dengan kata lain, proyek proyek infrastruktur pemerintah minimal bisa refinancing, tidak gali lubang tutup lubang," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca Selengkapnya