Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Utang memburuk, Direksi Merpati ngotot ingin terus hidup

Utang memburuk, Direksi Merpati ngotot ingin terus hidup Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha (tengah). ©2014 merdeka.com/Nurul Julaikah

Merdeka.com - Lilitan hutang PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) membengkak jadi sebesar Rp 7,3 triliun. Pilihan restrukturisasi dan revitalisasi (RR) terhadap perusahaan maskapai penerbangan milik pemerintah tersebut belum juga menemui titik terang.

Di tengah kesulitan, direksi perusahaan pelat merah ini meyakini masih punya sedikit cara, mengurangi beban. Salah satunya, karena Merpati masih memiliki aset senilai Rp 3 triliun.

"Nilai aset merpati tinggal Rp 3 triliun," ucap Direktur Utama Merpati, Capt. Asep Ekanugraha di Jakarta, Senin (10/2).

Orang lain juga bertanya?

Meski memiliki nilai aset Rp 3 triliun, Asep mengaku rencana kerjasama operasional (KSO) dengan membentuk anak usaha, Merpati Aviation Service tetap berjalan dan sedang berproses. Dalam waktu dekat, akan ada penerbangan umroh melalui mitra KSO PT Amagedon.

"Secara proses itu tinggal tunggu, basic need airlines. Mitra KSO yang dijalankan. Kasarannya Merpati nggak punya uang. Mitra bahwa fleet dan working capital. Bahwa utang itu besar. Nggak ada yang nggak tahu utangnya Merpati besar. Harapannya mitra KSO yang ke Jeddah terealisasi pada akhir februari dan maret kita inginkan," jelasnya.

Untuk, pembiayaan operasional jangka pendek seperti gaji karyawan dan asuransi akan terselesaikan setelah proses spin off selesai dan mendapatkan dana Restrukturisasi Revitalisasi (RR) dari PT. PPA. Pasalnya, Kementerian Keuangan telah memproses penyelesaiannya.

"PPA mendapat penunjukkan keluarkan dana RR. Diantaranya kita akan layani kebutuhan asuransi. Masalah asuransi, people, ada alokasi, lessor, dan fuel. Mudah-mudahan nggak lama, itu bisa cepat terealisasi. Kewajiban ke karyawan bisa terlayani," jelasnya.

Asep menegaskan tidak akan untuk mematikan Merpati, sebab perusahaan maskapai negara tersebut berdiri sejak tahun 1962 dengan melayani penerbangan di daerah-daerah konflik. Untuk itu, dilakukan evaluasi mendasar mengenai permasalahan harian, perbaikan fleet, dan human capital.

"Kami nggak berpikir matikan, tapi berpikir hidup dan melayani negara," katanya.

Pembentukan KSO diharapkan dapat menjadi buku putih atau driven untuk menghidupkan kembali Merpati. Sebab, review rute dengan cara pembekuan jalur Merpati sudah mendapatkan izin dari Kemenhub selama satu bulan.

"Anak usaha merpati ini baik untuk Merpati, karena buku putih. Siapa yang berpikir Merpati untuk hidup. Terakhir kita butuh dukungan dari berbagai kementerian, BUMN, Menko, Menteri Keuangan dan Kemenhub," jelasnya.

Pengalaman pelayanan transportasi penerbangan negara selama ini yang membuat Merpati tidak boleh mati. Pasalnya, di daerah timur, Merpati cukup dikenal. Banyak masyarakat mendengar masalah keuangan ini, tetap meminta Merpati untuk mengoperasikan penerbangan kembali.

"Di timur jauh mengenal Merpati. Banyak di timur meminta merpati terbang. Saat nggak ada yang melayani warga di sana, Merpati ada, ada daerah konflik Merpati hadir, saat nggak dilirik katagori nggak profit, merpati hadir serve negara. Perjalanan panjang sejak 1962. Itu harus dipertimbankan, untuk jadi perhatian untuk nggak berpikir mati. Merpati berpikir review. Merpati berpikir untuk hidup," kata Asep.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kabar Mahfud Mundur dari Kabinet, Hasto: Kepentingan Negara di Atas Segalanya
Kabar Mahfud Mundur dari Kabinet, Hasto: Kepentingan Negara di Atas Segalanya

Megawati berpesan agar para kader PDIP yang berada di kabinet untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Selengkapnya
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya
Luhut: Saya akan Tetap Loyal pada Pak Jokowi Sampai Dia Tak Butuh Saya

Luhut membantah kabar dirinya mundur dari Jabatan Menko Kemaritiman dan Investasi.

Baca Selengkapnya
Sritex Bangkrut, Pengusaha Harap Ini ke Pemerintah Soal Nasib Industri Padat Karya Dalam Negeri
Sritex Bangkrut, Pengusaha Harap Ini ke Pemerintah Soal Nasib Industri Padat Karya Dalam Negeri

Pengusaha ingin agar pemerintah melakukan kebijakan untuk menekan angka PHK.

Baca Selengkapnya
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu
Iwan Lukminto Ungkap Kondisi Sritex: Perusahaan Normal, PHK itu Tabu

PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit berdasarkan putusan sidang di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Minta Aset Negara Tak Dibiarkan Tertidur: Harus Beri Manfaat ke Ekonomi
Sri Mulyani Minta Aset Negara Tak Dibiarkan Tertidur: Harus Beri Manfaat ke Ekonomi

Sri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja

Erick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.

Baca Selengkapnya