Utang opsi realistis Jokowi wujudkan ambisi bangun infrastruktur
Merdeka.com - Melemahnya perekonomian dunia dan Indonesia pada khususnya menambah pusing Presiden Joko Widodo. Sebab, perekonomian yang lesu membuat kantong pemerintah kembang kempis.
Ketua Yayasan Nusa Patris yang juga menjabat sebagai pimpinan Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit, menilai tarikan utang asing untuk menyuntikan dana pada proyek infrastruktur menjadi pilihan realistis.
"Penggunaan pinjaman luar negeri untuk infrastruktur merupakan alternatif menarik. Apalagi saat ini defisit anggaran untuk pinjaman masih di bawah 10 persen dari PDB," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/2).
-
Kenapa negara-negara takut dengan bunga pinjaman? Karena begitu bunga pinjaman naik sedikit saja, beban fiskal itu akan sangat, sangat besar,' jelasnya.
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
-
Bagaimana pengaruh politik uang? Politik uang memengaruhi hasil pemilu dengan beberapa cara, antara lain: Merusak integritas demokrasi: Politik uang merusak integritas pemilihan umum dan mencederai prinsip demokrasi yang adil dan transparan. Kandidat atau partai politik yang menggunakan politik uang untuk memenangkan pemilihan dapat memperoleh keuntungan tidak adil dan mengorbankan kepentingan rakyat.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Kenapa penting memahami bunga pinjaman? Penting untuk memahami dengan jelas mengenai bunga pinjaman sebelum mengambil pinjaman, karena bunga yang tinggi dapat membuat total biaya pinjaman menjadi sangat besar.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Namun, Danang mengakui pilihan ini bukan tanpa konsekuensi. Sentimen pada utang asing sangat tinggi di masyarakat. Alasannya, utang dianggap menggerus kedaulatan negara.
"Pinjaman luar negeri selalu memiliki sensitifitas politik yang tinggi," kata dia.
Sebagai informasi, Bank Indonesia melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Desember 2015, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 310,72 miliar atau setara dengan Rp 4.142 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat hanya USD 304,65 miliar.
Posisi utang per Desember ini naik tajam jika dibanding Desember tahun lalu yang hanya USD 293,77 miliar. Angka utang ini juga naik dibanding awal tahun lalu yang hanya USD 301,51 miliar.
Dikutip dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri Indonesia sebesar USD 310,72 miliar ini terdiri dari utang pemerintah bersama Bank Indonesia serta utang luar negeri swasta.
Porsi utang luar negeri pemerintah mencapai USD 137,74 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 5,2 miliar. Total utang keduanya adalah USD 143,00 miliar. Total utang ini naik dari bulan sebelumnya yang hanya uSD 137,74 miliar.
Sedangkan porsi utang swasta tercatat sebesar USD 167,71 miliar. Angka utang ini naik tipis dari bulan sebelumnya yang hanya USD 166,90 miliar.
Utang luar negeri swasta juga terbagi menjadi utang perbankan dan utang non-perbankan. Utang perbankan tercatat mencapai USD 32,49 miliar. Sedangkan utang luar negeri non-perbankan tercatat USD 135,21 miliar.
Untuk non-perbankan, terbagi menjadi utang lembaga keuangan bukan bank atau nonbank financial corporation yang mencapai USD 11,26 miliar. Kemudian utang perusahaan bukan lembaga keuangan atau nonfinancial corporation sebesar USD 123,95 miliar. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan kemanfaatan pembangunan jalan bebas hambatan itu banyak dirasakan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
Baca Selengkapnyaokowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaAlasannya, ia menilai itu bisa memicu kemarahan rakyat Kalimantan jika proyek tersebut dibatalkan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaSekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.
Baca Selengkapnya