Vaksin Covid-19 Hadir, Pengusaha Ritel Optimistis Ekonomi Mulai Pulih Semester I 2021
Merdeka.com - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Fernando Repi, optimistis sektor ritel akan kembali naik di akhir semester pertama 2021. Dengan adanya vaksin yang sudah memasuki tahap uji klinis, dia yakin tahun 2021 merupakan momentum dalam pemulihan ekonomi Indonesia.
"Tahun 2021, mungkin di akhir semester pertama sudah bisa kembali pulih bisnis ritel karena di tahun 2020 kami terdampak hampir 80 persen," ujar Fernando dalam MarkPlus Conference 2021, Kamis (10/12).
Dia memperkirakan, kondisi baru akan kembali normal dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Dia mencatat total penjualan ritel modern hingga akhir 2020 baru mencapai 30 – 40 persen menuju normal.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana BRI Liga 1 diproyeksikan berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia? Berdasarkan hasil penelitian terbaru dari BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia, mencapai sekitar Rp10,42 Triliun. Dari perputaran uang tersebut, akan tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Selain itu, terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja bagi sekitar 45 ribu orang.
Dia mengatakan sektor kebutuhan pokok menjadi sektor ritel yang bisa lebih awal rebound karena telah beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi. Selain itu, groceries juga memanfaatkan messaging shopping, kolaborasi OMNI Channel, kerjasama dengan e-commerce, dan sebagainya.
Selain itu, dia juga melihat beberapa bisnis di sektor groceries telah melakukan kolaborasi marketing yang baik. "Nah jadi bukan hanya kolaborasi channel penjualan, tetapi juga channel supply melalui kolaborasi marketing dan merchandising," kata Fernando.
Harap Masyarakat Menengah Atas Tetap Berbelanja
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman berharap masyarakat Indonesia khususnya kelas atas tetap giat berbelanja pada tahun depan, dan seterusnya. Sebab, kata Adhi, bila masyarakat kelas atas memiliki peran yang cukup besar dalam peningkatan konsumsi produk makanan dan minuman.
Dalam kondisi normal, industri makanan dan minuman bisa tumbuh 7 sampai 9 persen, namun di 2021 GAPMMI mencoba untuk realistis. "Industri ini sempat mengalami titik terendah di fase Ramadhan dan Lebaran yang seharusnya mencapai puncak," kata dia.
Meskipun sempat jatuh pada Mei Ramadan dan Lebaran lalu, pertumbuhan industri makanan dan minuman naik menjadi 0,66 persen dari yang semula 0,22 persen di kuartal dua. Peningkatan ini diyakini akan terus terjadi menuju pemulihan pada semester satu tahun depan, apalagi jika program pemerintah terkait pemulihan ekonomi terus berjalan tahun depan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaStabilitas kondisi makro ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19, diyakini memicu pertumbuhan signifikan pasar properti di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaProyeksi peningkatan penjualan ritel tersebut dilihat dari indeks keyakinan konsumen pada Juli 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaPara peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca Selengkapnya