Viral Video Deteksi Uang Palsu Gunakan Bensin, Ini Kata BI
Merdeka.com - Video seorang petugas SPBU yang menggunakan BBM atau bensin dalam mendeteksi uang diduga palsu viral belakangan ini. Lembaran uang nominal Rp50.000 disiram bensin sehingga diketahui sebagai uang palsu.
Uang tersebut berdasarkan pengakuan pengunggah videonya, diambil dari sebuah ATM. Tetapi saat mengisi bahan bakar di sebuah SBPU di Kediri, seorang petugas mencurigai salah satu uang pecahan Rp50.000 tersebut palsu.
Uang yang disiram dalam video tersebut ternyata berupa dua lembaran yang disatukan. Sehingga saat disiram BBM, terbuka dan kembali menjadi dua lembar.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Rini Mustikaningsih mengaku telah melihat video yang sedang viral tersebut. Namun ditegaskan bahwa yang berwenang memutuskan uang Rupiah asli atau tidak asli adalah Bank Indonesia (BI). BI tidak pernah menyosialisasikan cara deteksi uang dengan cara menyiramkan BBM.
"Pertama yang berwenang memutuskan apakah uang rupiah yang diragukan keasliannya itu asli atau tidak asli adalah Bank Indonesia," kata Rini Mustikaningsih kepada Merdeka.com, Jumat (10/5).
Selama ini, BI melakukan deteksi uang palsu dengan langkah 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang. Sosialisasi deteksi uang diragukan keasliannya itu dilakukan secara terus dan berkelanjutan.
"Selanjutnya BI sudah mensosialisasikan cara memperlakukan uang yaitu dengan 5J, yaitu jangan dilipat, jangan distaples, jangan ditulisi, jangan diremas dan jangan dibasahi," tegasnya.
"Nah salah satu memperlakukan uang adalah jangan dibasahi. Infonya ini disiram, sehingga sangat bertentangan dengan harapan dari BI," sambungnya.
Sebelumnya Rini juga mengungkapkan, temuan uang palsu mengalami peningkatan setiap tahun dari 2017 sebanyak 5.385 lembar meningkat menjadi 7.827 lembar pada 2018. Sedangkan 2019 hingga Februari sudah mencapai 1.245 lembar.
BI memiliki prosedur yang disebut BI CAC atau Bank Indonesia Counterfeit Analysis Centre. Saat ditemukan uang yang diragukan keasliannya, secara online Bank Umum menginputkan data uang tersebut dalam sistem.
Setelah diinputkan, uang secara fisik yang diragukan keasliannya dibawa ke BI untuk dipastikan asli atau tidak. Saat menyerahkan, data-data yang di BI akan dicek dengan fisik uang tersebut.
Perlu diketahui, uang palsu sebanyak 7.827 lembar (2018) dengan rincian nominal pecahan Rp100.000 sebanyak 3.827 lembar, dengan rincian sebanyak 2.716 lembar emisi 2016 dan 1.111 lembar emisi 2014.
Uang palsu nominal Rp50.000 sebanyak 3.287 lembar dengan perincian 1.592 lembar jenis emisi 2016 dan 1.695 lembar emisi 2005. Sementara untuk nominal Rp20.000 sebanyak 75 lembar dengan perincian 38 lembar emisi 2004 dan 37 lembar emisi. Untuk nominal Rp5.000 sebanyak 18 lembar dengan perincian 9 lembar uang palsu emisi 2001 dan 9 lembar uang emisi 2016.
Uang emisi terbaru memiliki pengamanan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sehingga uang palsu untuk tahun emisi baru lebih susah dipalsu dan mudah dideteksi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral seorang warga menarik Rp100.000 di ATM, namun yang keluar justri uang pecahan uang Rp 50.000 dan Rp 2.000.
Baca SelengkapnyaBRI buka suara soal video viral penarikan uang Rp100 ribu di ATM yang keluar justru Rp50 Ribu dan Rp2ribu.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terekam kamera CCTV dan video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKonsumen mengungkapkan ketidakpuasannya atas biaya tambahan yang disebut sebagai biaya admin sebesar Rp5.000.
Baca SelengkapnyaSeharusnya mesin ATM mengeluarkan 2 lembar Rp50 ribu. Diduga karena uang Rp 50 ribu dan Rp 2 ribu nampak mirip.
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaViral video menampilkan uang pecahan baru senilai Rp1.0
Baca SelengkapnyaSi pelaku berhasil menukarkan uang recehnya ke minimarket sebesar Rp1,8 Juta
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga langsung melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU tersebut.
Baca SelengkapnyaAda-ada saja kelakuan warga +62 yang buat geleng kepala.
Baca SelengkapnyaViral Candaan Sekelompok PNS ke Petugas SPBU, Mau Isi Bensin Rp10 Ribu dan Ngaku Tak Punya Duit
Baca SelengkapnyaDalam video yang viral, tampak selembar uang Rp2.000 yang dibuat mirip seperti pecahan Rp20.000.
Baca Selengkapnya