Virus Corona Ancam Indonesia Kehilangan Status Negara Menengah Atas
Merdeka.com - Ekonom Senior Faisal Basri menyoroti keberhasilan Indonesia naik kelas menjadi negara berpendapatan menengah atas (upper middle income). Dia juga mengkritisi beberapa pihak yang merayakan keberhasilan tersebut di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19).
"Sebenarnya tidak ada hubungan antara naik kelas dengan pandemi ya. Karena naik kelasnya tahun 2019, harusnya kita 2018 sudah naik kelas, pertumbuhan ekonomi melambat dan nilai tukar 2018 itu jeblok," ujarnya dalam sesi diskusi publik bersama Indef, Jumat (10/7).
Faisal bahkan memperkirakan, lemahnya penanganan Covid-19 dapat membuat Indonesia kembali turun kelas menjadi negara berpendapatan menengah bawah pada 2020 ini. "Oleh karena itu, tidak ada kaitannya dengan covid. Covid justru yang kemungkinan besar akan buat kita turun lagi di tahun ini," cibir dia.
-
Kenapa orang terkaya di ASEAN berasal dari Indonesia? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dia pun menganggap status baru Indonesia sebagai negara menengah atas saat ini tidak banyak memberi kemudahan. Bahkan sebelum naik kelas, beberapa negara sudah mencabut beberapa bantuan untuk Indonesia, seperti pembebasan tarif bea masuk (GSP) yang ditarik oleh Amerika Serikat (AS).
"Tanpa naik kelas juga kita sudah tidak memperoleh fasilitas GSP lagi dari Amerika, jadi produk-produk kita kalau ke Amerika sudah tidak dibebaskan bea masuk lagi, jadi kena bea masuk seperti yang berlaku," tuturnya.
Namun demikian, Faisal tidak memungkiri pencapaian baik tersebut. Dia pun berharap Indonesia bisa kembali naik kelas jadi negara berpendapatan menengah atas pada tahun depan. "Ini patut disyukuri, kita satu-satunya negara yang naik kelas dari lower middle income ke upper middle income," ungkap dia.
"Kemungkinan besar kita naik kelasnya cuman satu tahun, tahun 2020 itu kita turun lagi. Tidak apa-apa, tapi mudah-mudahan 2021 kita kembali lagi naik kelas," tandasnya.
Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Bersyukur soal Status RI Naik ke Negara Menengah Atas
Presiden Joko Widodo bersyukur Indonesia naik status ke kategori negara berpendapatan menengah atas dari sebelumnya menengah bawah. Status Indonesia naik berdasarkan laporan Bank Dunia pada 1 Juli 2020.
"Kemarin, status Indonesia telah naik dari lower middle income country menjadi upper middle income country," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di acara Peringatan 100 Tahun ITB secara virtual dari Istana Merdeka dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (3/7).
Jokowi mengatakan, saat ini gross national income perkapita Indonesia naik menjadi USD 4.050 dari posisi sebelumnya USD 3.840.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersyukur atas status baru tersebut.
"Kenaikan status ini harus kita syukuri dan kita perlakukan sebagai sebuah peluang agar negara kita Indonesia terus maju, melakukan lompatan kemajuan agar kita menjadi negara berpenghasilan tinggi dan berhasil keluar dari middle income trap," katanya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian membahas mengenai daya beli kelas menengah yang menurun dan berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMensos Risma ditanya Komisi VIII DPR cara menangani fenomena masyarakat kelas menengah yang rentan mengalami turun kelas
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnya