Virus Corona Hancurkan Kinerja Positif Satu Dekade Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah dua sektor yang memiliki pertumbuhan positif sebelum pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan wisata bahkan terus mengalami peningkatan dalam satu dekade terakhir.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 sebelum ada pandemi mencapai 16,1 juta jiwa dengan sumbangan devisa sebesar USD16,91 miliar. Bahkan kontribusi pariwisata berhasil mencapai 4,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Jadi jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dalam satu dekade terakhir dan bahkan pada tahun 2018 Indonesia menempati urutan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat ke 9 di dunia, nomor 3 di Asia dan nomor 1 di Asia Tenggara versi World Trade and Tourism Kalsel," jelasnya dalam diskusi Mendobrak Inersia Pemulihan Ekonomi, Selasa (27/4).
-
Kenapa wisata di Kaliurang semakin berkembang? Terlebih, saat ini pemerintah daerah semakin mendukung perkembangan berbagai objek wisata baru dan menarik.
-
Bagaimana Pelindo berkontribusi pada perkembangan sektor pariwisata? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Apa daya tarik utama kota wisata di Indonesia? Indonesia dengan keanekaragaman budaya, alam, dan sejarahnya, menawarkan keindahan wisata yang memukau bagi para pengunjung.
-
Apa tujuan utama dari peningkatan kinerja kepariwisataan di Jawa Timur? Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan pada berbagai lini, diantaranya pengembangan daya tarik wisata, penyusunan travel pattern, promosi pariwisata, pengembangan event daerah Tidak hanya itu, peningkatan kapasitas SDM berbagai sektor kepariwisataan mulai dari hotel, restaurant, desa wisata, daya tarik wisata, homestay, operator, hingga tour leader, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan baik dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, hingga media serta kegiatan kegiatan lain yang kiranya dapat meningkatkan kualitas dari kepariwisataan Jawa Timur mencakup atraksi, aksesbilitas, dan amenitas.
-
Bagaimana Dita Karang mempromosikan pariwisata Indonesia? Dita Karang dan Anushka Sen mengundang Dubes Sulis untuk vlog bersama dalam rangka mempromosikan penguatan kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif dari Indonesia bertema Wonderful Indonesia ke Korea Selatan bertema Ride The Korean Wave.
-
Bagaimana cara Workshop membantu pariwisata Indonesia? 'Saya kira keberadaan Workshop ini tidak hanya akan mendukung program pembangunan di Surakarta, karena ini UPTP Pemerintah Pusat, maka tentu kita bisa mendongkrak sektor pariwisata secara keseluruhan,' Sesditjen Binalavotas, Syamsi Hari, menambahkan, Workshop Pariwisata dibangun di atas lahan seluas 4500 m² dan luas bangunan 3150 m² dengan tinggi 6 lantai.
Dia menambahkan, kinerja sektor ekonomi kreatif sebelum masa pandemi juga tercatat cukup baik. Hal ini dilihat dari PDB yang dihasilkan oleh subsektor ekonomi kreatif dalam satu dekade terakhir sebelum tahun 2020 mengalami peningkatan luar biasa.
Di mana jumlah PDB sektor ekonomi kreatif mencapai Rp1.154 triliun dengan menyerap 19,2 juta tenaga kerja. Dan kinerja ekspor yang cukup stabil pada 5 tahun terakhir, dengan dominasi sub sektor kuliner fashion dan kriya yang menyumbang USD19,65 miliar dari 19,68 miliar yang dihasilkan.
"Jadi sebelum pandemi Covid-19 pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah dua sektor yang memiliki pertumbuhan yang positif," jelasnya.
Kinerja Usai Terpukul Corona
Namun selama 1 tahun lebih pandemi Covid-19 melanda sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, keadaanya membalik. Kedua sektor ini menjadi yang paling terhantam. Di sektor pariwisata misalnya, menujukkan adanya penurunan dari dari 16,1 juta orang berada di 4,05 juta.
"Bisa dilihat dari menurunnya jumlah wisatawan yang turun terjun bebas ke angka 4,05 juta atau turun hampir 75 persen," jelasnya.
Dengan penurunan ini, maka devisa juga diproyeksikan turun hampir 80 persen menjadi hanya USD3,5 miliar. Di samping itu penurunan juga terjadi terhadap jumlah tenaga kerja sebanyak 6,67 persen menjadi sekitar 13 juta.
Penurunan juga terjadi di sektor ekonomi kreatif. Di mana penurunan pertumbuhan PDB mencapai minus 2,39 persen atau hanya mencapai Rp1.143 triliun. Kemudian estimasi penurunan jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif juga turun pada 2020 sebanyak 479.206 orang.
"Jumlah tenaga kerja serta ekspor dan subsektor arsitektur periklanan dan kuliner menjadi sektor yang paling terdampar selama pandemi diikuti oleh sektor-sektor lainnya," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia semakin memiliki daya tarik dan diharapkan semakin banyak investasi untuk di sektor parekraf.
Baca SelengkapnyaKeindahan alam ternyata menjadi satu kekuatan Indonesia di tengah krisis ekonomi. Terbukti di kala resesi mengancam, kunjugan wisatawan meningkat.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga kerap menggembar-gemborkan komitmen kerasnya terhadap pariwisata nasional di hadapan publik internasional.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaQuality tourism akan mengubah norma, standar, serta menjalankan praktik-praktik sesuai norma dan standar baru.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaKontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca Selengkapnya