Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wajar Jonan marah pada pemerintah Belanda

Wajar Jonan marah pada pemerintah Belanda Jonan. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kekecewaan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan terhadap sikap pemerintah Belanda berujung batalnya pertemuan dengan Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Belanda Melanie Schultz van Haagen di ajang Investor Forum 2015 yang digelar di Den Haag, Belanda. Sikap pemerintah Belanda mencampuradukan masalah bisnis dengan politik, terkait eksekusi hukuman mati, tidak bisa diterima.

Jonan mengaku kecewa lantaran pemerintah Belanda terlebih dulu membatalkan pertemuan bilateral secara sepihak. Reaksi Jonan menolak menghadiri Investor Forum di Belanda mendapat dukungan.

"Sikap Jonan sudah benar. Apalagi yang duluan membatalkan pihak Belanda bukan Indonesia," ujar pengamat penerbangan Dudi Sudibyo kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (4/5).

Hal serupa disampaikan pengamat penerbangan Gerry Soejatman. "Ini merupakan risiko yang diterima Indonesia, tapi sebetulnya urusan bisnis tidak ada hubungan dengan urusan politik, itu sangat beda urusannya," kata dia.

Tidak dipungkiri, ngototnya pemerintah Indonesia menjalankan eksekusi mati bagi gembong narkoba internasional membuat hubungan bilateral dengan negara lain terganggu. Belanda bukan yang pertama. Sebelumnya sudah ada penolakan dari Brasil dan Australia.

Meski begitu, tidak perlu dikhawatirkan reaksi berlebih dari negara lain yang berimbas ke hubungan bilateral. "Kan tidak semua yang memboikot Indonesia, ini imbas-imbasana saja, pada ngomel kita tutup saja, dalam artian permaian diplomat," ungkapnya.

"Jangka pendek ini reaksi, ujung-ujungnya akan membaiknya saja," jelas dia.

Kendati begitu secara umum, Indonesia tidak akan merugi jika nantinya tak menjalin kerja sama dengan Belanda. "Tidak ada pengaruhnya kan masih banyak negara lain yang mau dengan Indonesia. Itu semua tergantung prinsip negara masing-masing saja," tutup dia. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peristiwa De Zeven Provincien, Diskriminasi Rasial Awak Kapal yang Berujung Pemberontakan
Peristiwa De Zeven Provincien, Diskriminasi Rasial Awak Kapal yang Berujung Pemberontakan

Terjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera
Kisah Pemberontakan Batipuh 1841, Dampak Sistem Tanam Paksa Terhadap Rakyat Pantai Barat Sumatera

Pemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut
Potret Lawas Orang Belanda Diusir dari Indonesia Tahun 1957, Berbondong-bondong Naik Kapal Laut

Potret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda
Kisah Ki Bagus Rangin, Pejuang Rakyat dari Cirebon di Zaman Penjajah Belanda

Pemberontakan yang ia pimpin menjadi pemberontakan besar terhadap Belanda yang pertama di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora

Hingga kini, tak ada yang tahu di mana makam Noyo Gimbal berada.

Baca Selengkapnya
Ketika Nasi dan Sambal Terasi Bikin Pemuda Belanda Rindu Bandung, Ngaku Tak Betah di Negeri Sendiri
Ketika Nasi dan Sambal Terasi Bikin Pemuda Belanda Rindu Bandung, Ngaku Tak Betah di Negeri Sendiri

Saking inginnya merasakan menu makanan tradisional tersebut, sampai-sampai pemuda itu membayangkan dirinya sedang menikmati sepiring nasi beserta sambal terasi

Baca Selengkapnya