Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Walikota Bogor Khawatir Izin Terpadu OSS Bikin Daerah Maju Malah Jadi Mundur

Walikota Bogor Khawatir Izin Terpadu OSS Bikin Daerah Maju Malah Jadi Mundur Bima Arya. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (Apeksi), Bima Arya Sugiarto mengaku khawatir pemberlakuan perizinan terpadu secara daring atau online single submission (OSS). Dia takut jika implementasi aplikasi perizinan terpadu secara terpusat justru akan membuat sebagian pemerintah daerah (pemda) yang sudah maju malah jadi mundur.

Walikota Bogor ini lantas mengambil contoh daerah yang dibawahinya, yang telah jadi rujukan nasional penanaman modal melalui pelayanan satu pintu melalui Mal Pelayanan Publik (MPP).

"Artinya sini ini kita ambil tenaga ahli dari masing-masing dinas. Jadi enggak ke mana-mana, cukup ke DPMPTSP (dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu)," ujarnya saat berbincang virtual bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM, Senin (10/5).

Orang lain juga bertanya?

Namun, Bima justru takut jika OSS malah membawa kemunduran lantaran balik ke dinas tata ruang lagi. Sehingga dinas bersangkutan kembali menjadi terbagi dua, ada yang mengurusi teknis dan urusan lainnya.

"Jadi bagi Kota Bogor dan yang lainnya yang sudah maju, ini kita kaya mundur lagi. Kalau dihitung-hitung ini bisa 14 hari prosesnya. Kalau di yang baru dengan integrasi sistem tadi, ini bahkan bisa 28 hari. Jadi seolah-olah kembali lagi ke yang lama," tuturnya.

Isu berikutnya, Bima menilai Menteri Investasi/Kepala BKPM memiliki tanggung jawab luar biasa besar dalam mengintegrasikan seluruh aturan daerah ke dalam OSS ini.

Bima menyebutkan, saat ini baru ada 39 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah terintegrasi dengan OSS. Padahal satu kabupaten/kota bisa memiliki 4-5 RDTR.

"Ini kan 500 kota/kabupaten lebih seluruh Indonesia. Nah, ini tugas berat pak Menteri (Bahlil Lahadalia), RDTR harus terintegrasi dulu. Kalau RDTR tidak terdigitalisasi, izin enggak keluar, investasi bagaimana. Ini juga persoalan serius," ungkapnya.

Menurut dia, jika pemerintah pusat ingin mengintegrasikan investasi di berbagai daerah ke dalam satu pintu, banyak sekali pembenahan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

" Belum lagi di daerah kita tahu di daerah kita kekurangan urban planning, kekurangan ahli. Kemudian anggarannya enggak kecil. Banyak daerah yang enggak menganggarkan itu. Padahal mereka harus install aplikasi," keluh Bima.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala Bappenas: Kota-Kota di Indonesia Itu Tak Punya Bentuk Jelas
Kepala Bappenas: Kota-Kota di Indonesia Itu Tak Punya Bentuk Jelas

Dengan kota yang amorf, pembangunan sebuah kota tidak lagi didasari masterplan, tetapi berdasarkan desakan-desakan ekonomi atau komersial.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus
VIDEO: Jokowi Sindir Pemimpin Ingin Ubah Program: Kita dari Nol Terus

Selama ini Jokowi melihat kendala terbesar sulitnya kota menjadi maju pemimpinnya.

Baca Selengkapnya
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki
Solo Disebut 'Kebanjiran' Proyek Nasional Sejak Dipimpin Gibran, Begini Tanggapan Menteri Basuki

Basuki menerangkan daerah-daerah lain di Indonesia juga banyak mendapatkan proyek pembangunan dari pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru
Kampanye di Garut, Anies Bicara Pentingnya Pemekaran Daerah Otonomi Baru

Kabupaten Garut dan Bogor terjadi ketidaksetaraan dalam kapasitas fiskal dan birokrasi.

Baca Selengkapnya
Pembangunan Kota-Kota Indonesia Disentil Pemerintah, Disebut Hanya Fokus Kejar Komersil
Pembangunan Kota-Kota Indonesia Disentil Pemerintah, Disebut Hanya Fokus Kejar Komersil

Jika para arsitek dari universitas di kota-kota Indonesia turut serta, maka akan lebih indah dan tertata.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor
Wali Kota Bima Arya Pamit, Ini Pesan untuk Warga Bogor

Bima mengaku bangga meninggalkan Kota Bogor dengan kondisi warga yang semakin baik.

Baca Selengkapnya
Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan
Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan

Anies Bakal Alihkan Anggaran IKN, Mantan Mendag: Jokowi Ahli Selesaikan Masalah Masa Depan

Baca Selengkapnya
Ditandai Penyerahan Source Code, MPP Digital Besutan Banyuwangi Resmi Diadopsi Secara Nasional
Ditandai Penyerahan Source Code, MPP Digital Besutan Banyuwangi Resmi Diadopsi Secara Nasional

MPP Digital Banyuwangi diaplikasikan ke MPP Digital Nasional yang merupakan pelayanan publik berbasis elektronik.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Plt Bupati Bogor Khawatir Tol Puncak-Cianjur Matikan Ekonomi Masyarakat
Plt Bupati Bogor Khawatir Tol Puncak-Cianjur Matikan Ekonomi Masyarakat

Tol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.

Baca Selengkapnya
Inovasi untuk UMKM Antarkan Kota Bontang Raih Merdeka Awards 2023
Inovasi untuk UMKM Antarkan Kota Bontang Raih Merdeka Awards 2023

Kota Bontang berhasil mendapatkan penghargaan Merdeka Awards 2023 pada kategori program inovatif pendampingan UMKM.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris
Anies Sebut IKN Ketimpangan Baru, TPN Ganjar-Mahfud: Itu Simbol Pembangunan Tak Lagi Jawasentris

Anies memberi tanggapan seusai ditanya seberapa besar prospek pembangunan IKN untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya