Wamendag ancam Uni Eropa yang coba jatuhkan sawit Indonesia
Merdeka.com - Produk sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia hingga saat ini masih mendapat perlawanan dari negara Uni Eropa. Produk unggulan Indonesia ini terus diserbu kampanye hitam atau black campaign. Mulai dari isu kesehatan hingga isu lingkungan.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi tak terima dengan perlakuan itu. Dia mengaku tidak akan tinggal diam membiarkan kampanye hitam yang menjatuhkan produk sawit Indonesia. Bayu mengaku telah ke Eropa dan mengancam akan mengurangi atau bahkan menghentikan ekspor CPO ke Eropa. Bayu mengklaim Eropa sangat tergantung dari hasil sawit Indonesia.
"Masyarakat Eropa sudah paham betul mereka tidak mungkin tidak mengonsumsi sawit baik secara teknis maupun non teknis. Eropa akan terjadi inflasi tinggi bila tidak menggunakan sawit. Produktivitas sawit 9 kali lebih banyak bila dibandingkan kedelai," ucap Bayu di kantornya, Jakarta, Jumat (21/3).
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Mengapa perusahaan kayu jati Belanda mengeksploitasi kayu jati di Jawa? Salah satu potensi kekayaan alam di Pulau Jawa adalah kayu jatinya. Hal inilah yang membuat Belanda menduduki dan membangun pusat pemerintahan di pulau ini. Sejak saat itulah kayu jati yang berada di daerah pelosok Jawa itu dieksploitasi habis-habisan.
-
Apa yang dilakukan Belanda dengan kelapa sawit di Sumatra? Pada Masa kolonial Hindia Belanda, perkebunan kelapa sawit menjadi sebuah industri berskala besar dengan dibukanya perusahaan bernama Sungai Liput Cultuur Maatschappij oleh Adrien Hallet dan K. Schadt di Pantai Timur Sumatra, tepatnya di Deli pada 1911.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendorong ekspor bonsai? Teten mengatakan Indonesia memiliki SDA yang tak diragukan lagi, bahan baku yang tersedia di dalam negeri yang tak ada tandingannya. Begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa seni yang luar biasa. Sehingga jika dikolaborasikan seni dengan SDA seperti tanaman bonsai ini, bisa menjadi kekuatan ekonomi kreatif yang besar.
Bayu mengklaim Indonesia sebagai pemasok utama kebutuhan CPO Eropa. Setiap tahun, rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta ton sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta ton. "Indonesia jadi suplier terbesar ke Eropa," tegasnya.
Bayu meminta Eropa sadar diri dan menghilangkan black campaign produk sawit Indonesia. Bukan hanya itu, Bayu juga mengklaim produk sawit Indonesia paling ramah lingkungan di dunia.
"Sawit kita itu sustainable. Dari 8,2 juta ton sawit yang bersertifikat berkelanjutan di dunia, 4,8 juta ton diantaranya diproduksi di Indonesia. Indonesia adalah produsen sawit bersertifikat berkelanjutan terbesar di dunia," jelasnya.
Namun demikian, sertifikasi produk sawit Indonesia memang masih menggunakan standar nasional yaitu ISPO. Sedangkan standar dunia menggunakan RSPO. Bayu menjanjikan akan segera menyatukan kedua sertifikasi tersebut agar sejalan.
Tap, jika Eropa terus melakukan kampanye hitam, Bayu akan membawa kasus ini ke WTO. "Kita hadapi, kalau terus kita bawa ke WTO," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan kehilangan pasar Uni Eropa, dan pada saat yang sama, Uni Eropa diperkirakan akan mengalihkan kebutuhan minyak sawit mereka ke Malaysia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mendorong Belanda dan Prancis dalam penyelesaian perjanjian IEU-CEPA
Baca SelengkapnyaEkspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.
Baca SelengkapnyaMendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan UU tersebut sangatlah diskriminatif dan merugikan bagi perdagangan komoditas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaPetani sawit merupakan pilar penting dalam industri sawit di Indonesia karena kontribusinya sekitar 41 persen.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca Selengkapnya