Wamenhub luncurkan KA Kalijaga rute Solo – Semarang

Merdeka.com - Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono meresmikan pengoperasian (KA) Kalijaga Solo-Semarang Sabtu, (15/2). Peresmian dilakukan di Stasiun Purwosari, Solo dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo .

Pengoperasian KA Kalijaga ini menggantikan KA Pandanwangi yang sebelumnya pernah beroperasi, tetapi dihentikan mulai 1 November 2011. Dalam peresmian tersebut, Wamenhub Bambang Susantono secara simbolis memecahkan kendi air di loko KA Kalijaga. Sementara Ganjar Pranowo yang mengenakan topi dan tongkat khusus berperan sebagai petugas pengatur keberangkatan KA. Keduanya juga menyempatkan diri meninjau kereta penumpang.

Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Bambang S Prayitno mengatakan KA Kalijaga  berkapasitas 530 tempat duduk dan menempuh jarak 114 km. Jarak tersebut, kata Bambang bisa ditempuh dalam waktu singkat, yakni 2 jam 33 menit. Atau lebih singkat dibanding dengan moda transportasi darat lain.

"KA Kalijaga dilengkapi dengan pendingin udara (AC) dengan satu tarif, yakni Rp 25 ribu per tempat duduk, untuk sekali perjalanan. Baik yang turun di Stasiun Gundih, Kedungjati, atau Semarang tarifnya sama Rp 25 ribu,” katanya.

Bambang menerangkan, jadwal keberangkatan KA Kalijaga dari Stasiun Purwosari berangkat pukul 05.25 WIB, sampai Solo Balapan pukul 05.31 WIB, Stasiun Gundih pukul 06.18 WIB, Kedungjati 07.50 WIB, dan terakhir Semarang pukul 07.50 WIB. 

KA Kalijaga akan diberangkatkan kembali dari Stasiun Poncol Semarang pukul 09.50 WIB melewati jalur sama.

Sementara itu mengenai  penamaan KA Kalijaga, Bambang menjelaskan diambil dari nama salah satu sunan dalam Wali Songo. Sunan Kalijaga adalah putra Adipati Tuban yang menjalankan dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Tengah. Dengan penamaan tersebut, KA Solo-Semarang ini diharap lebih familiar di kalangan masyarakat.

"Harapannya KA Kalijaga bisa  menunjang pertumbuhan perekonomian, pendidikan, budaya dan destinasi wisata di Jawa Tengah," pungkasnya.