Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres akui tak bisa pastikan uang masuk dari RUU Tax Amnesty

Wapres akui tak bisa pastikan uang masuk dari RUU Tax Amnesty Jusuf Kalla. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui jika pemerintah belum dapat memastikan nominal uang yang akan dibawa pulang dari pemberlakuan UU Tax Amnesty atau pengampunan pajak. Pasalnya, hingga saat ini baik Menteri Keuangan dan Bank Indonesia masih melakukan kajian memperkirakan uang yang akan dihasilkan dari undang-undang tersebut.

"Memang semua angka-angka yang masuk itu hanya asumsi-asumsi, perkiraan-perkiraan. Kita belum bisa membuktikan suatu angka pasti karena memang ini perkiraan. Perkiraan menkeu (Menteri Keuangan) memang berbeda dengan perkiraan BI contohnya," ujar JK kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (29/4).

JK pun menjelaskan mekanisme RUU Tax Amnesty sendiri melalui dua cara, yakni repartiasi dan deklarasi. "Kalau repatriasi satu persen. Uang yang masuk ke dalam negeri masuk dalam bentuk bond atau investasi langsung," tuturnya.

"Sedangkan deklarasi, mungkin dia ada usaha ke luar negeri, ada pabrik, ada rumah, hanya menyampaikan bahwa saya ada pabrik nilainya sekian sehingga itu usul pemerintah kan 4 persen kenanya," jelas Jk.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai pemerintah belum mempunyai jumlah target dana yang bisa dibawa pulang ke Indonesia dari Undang-Undang Tax Amnesty. Hal itu ia dapati usai rapat konsultasi pimpinan DPR dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

"Tapi ketika saya tanya berapa angkanya, presiden menjawab ya tergantung. Jadi belum ada," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/4).

Politisi Partai Gerindera ini pun lantas menyebut jika Jokowi mempunya harapan yang terlalu tinggi dari undang-undang pengampunan pajak tersebut.

"Saya kira pemerintah ini high expectation, tinggi ekspetasinya, harapannya tapi ini nanti belum tentu hasilnya sesuai yang diharapkan," ungkapnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkeu: Utang Pemerintah Rp7.870 Triliun Tak Ditanggung per Kepala Penduduk
Kemenkeu: Utang Pemerintah Rp7.870 Triliun Tak Ditanggung per Kepala Penduduk

Menghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bantah Kabar Pemerintah Bakal Naikin Rasio Utang Negara hingga 50 Persen
Airlangga Bantah Kabar Pemerintah Bakal Naikin Rasio Utang Negara hingga 50 Persen

Rasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Lengkap MK soal Bansos Jokowi Tidak Termasuk Kecurangan Pemilu
Penjelasan Lengkap MK soal Bansos Jokowi Tidak Termasuk Kecurangan Pemilu

Mahkamah tidak meyakini adanya hubungan kausalitas atau relevansi antara penyaluran bansos dengan peningkatan perolehan suara salah satu pasangan calon."

Baca Selengkapnya
Beredar Isu Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Kantong PNS dan Politisi, Pemerintah Beri Penjelasan Begini
Beredar Isu Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Kantong PNS dan Politisi, Pemerintah Beri Penjelasan Begini

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2024: Itu Wilayah MK
Jokowi soal Putusan Sengketa Hasil Pilpres 2024: Itu Wilayah MK

Jokowi mengatakan hal tersebut merupakan wewenang MK.

Baca Selengkapnya