Wapres JK bakal potong anggaran perjalanan dinas kementerian
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK tengah mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016. Pendapatan negara yang minim menyebabkan pemerintah harus melakukan kalkulasi ulang pos-pos anggaran yang bisa dipangkas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, dalam postur anggaran tahun ini, kementerian/lembaga harus menetapkan skala prioritas dalam membelanjakan anggaran.
"Maksud APBN-P tahun ini adalah pengurangan anggaran, maka semua kementerian/lembaga bersiap mengutangi anggaran-anggaran yang tidak urgent dan prioritas," kata JK di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa (22/3).
-
Apa yang diabaikan di dunia politik? Penelitian mereka memperlihatkan sikap bermusuhan terhadap kelompok oposisi atau mereka yang pandangan politiknya berbeda menjadi faktor pendorong untuk mengabaikan moral ketika orang berada di ranah politik.
-
Apa yang mangkir? Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali mangkir dari pemeriksaan dalam kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Kenapa bukber Kabinet Jokowi tidak dihadiri semua menteri? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa saja yang tidak hadir di bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang membuat Jusuf Kalla bingung tentang kasus Karen Agustiawan? 'Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya,' kata JK.
-
Kenapa kita harus melepaskan hal-hal yang tidak penting? Hidup adalah sebuah seni yang simpel, melepaskan apa yang tidak penting dan fokus pada apa yang benar-benar bernilai.
JK menambahkan, apabila kementerian/lembaga tidak memiliki program prioritas, maka anggaran akan dihabiskan hanya untuk perjalanan dinas. Menurut JK, saat ini masih tertanam pemikiran bahwa kementerian/lembaga yang mampu menghabiskan anggaran merupakan sebuah prestasi. Meski anggaran tersebut dihabiskan bukan untuk menjalankan program-program yang sudah dirancang.
"Karena anggaran dibuat berdasarkan persentase rata-rata, minta 10 persen, kalau enggak ada yang bisa dibangun itu tambah perjalanan, tambah dinas supaya habis uang, karena prestasi habiskan uang, padahal prestasi adalah meningkatkan APBN," ujar JK.
JK menilai salah satu pos anggaran yang sangat memungkinkan untuk dipangkas adalah perjalanan dinas.
"Tentu yang mempunyai dampak luas yakni operasional yang tidak penting, gaji, tunjangan, dan lain-lain meski itu mutlak. Banyak yang tidak penting, perjalanan dinas, dan lain-lain itu tidak penting. Tapi ada yang protes seperti hotelnya karena seminar 2 hari hotelnya 4 hari," ucap JK.
Selain perjalanan dinas, alokasi penambahan gedung, kursi atau meja juga bisa dikeluarkan dari kelompok skala prioritas, termasuk penambahan tenaga kerja honorer.
"Kedua itu soal gedung yang tambah bangku, meja dan honorer. Di mana-mana efisien itu kurangi belanja enggak perlu, tidak perlu lagi banyak lemari. Tapi tentu ada juga seperti guru, peneliti, dokter, penyuluh pertanian dan penyuluh kesehatan. Tapi administrasi enggak usah karena dengan teknologi mengurangi administrasi. Beli komputer 10, enggak usah tambah orang administrasi," ungkap JK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK heran mengapa Pemkab mementingkan perjalanan dinas yang tidak bisa mengentaskan kemiskinan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga meminta jajaran menterinya untuk kembali menelusuri alokasi APBN dan mempelajari kembali Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA).
Baca SelengkapnyaMantan Menteri Pertahanan mengakui nasihatnya ini memang sulit dilakukan karena ia punya pengalaman serupa.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga tegas melarang perjalanan luar negeri yang mengada-ada.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo memerintahkan agar Menteri Keuangan dan jajarannya meneliti kembali APBN
Baca Selengkapnya