Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres JK dorong 2.000 MW pembangkit energi terbarukan terbangun tiap tahun

Wapres JK dorong 2.000 MW pembangkit energi terbarukan terbangun tiap tahun Jusuf Kalla tinjau media center Asian Games. ©Liputan6.com/Fery Pradolo

Merdeka.com - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, memproyeksi pembangkit terbangun pada 2025 mencapai 100.000 MW. Pemerintah mendorong 23 persen dari total kebutuhan itu dihasilkan oleh sektor energi terbarukan.

Saat ini 9.000 MW pembangkit listrik berasal dari energi baru terbarukan sehingga dalam tujuh tahun masih dibutuhkan 14.000 MW lagi. Maka dari itu, Wapres JK mendorong 2.000 MW pembangkit energi terbarukan terbangun tiap tahunnya.

"Tahun 2025 itu kira-kira pembangkit listrik kita sudah mencapai 100.000 MW, berarti 23 persennya itu adalah 23.000 MW harus dicapai. Sekarang baru 9.000 MW, jadi dalam waktu tujuh tahun kita butuh 14.000 MW energi terbarukan," kata Wapres JK saat membuka "The 7th IndoEBTKE ConEx" di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (29/8).

Orang lain juga bertanya?

Maka dari itu, lanjutnya, pemerintah harus mampu menghasilkan pasokan listrik dari energi terbarukan sebanyak 2.000 MW setiap tahunnya. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, pada 2025 di Indonesia dapat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dengan menerapkan diversifikasi energi.

"Apabila tidak dicapai 2.000 MW per tahun, kita melanggar aturan PP energi ini. Bukan hanya melanggar peraturan, tapi di Jawa ini akan kotor karena dengan menambah terus fosil, batubara walaupun 'supercritical' atau 'super extra critical', tetap saja," jelas Wapres JK.

Wapres JK mengatakan masyarakat ke depan akan semakin sadar akan aspek kesehatan. Maka kebutuhan akan pembangkit hijau akan semakin meningkat.

"Pilihan untuk energi terbarukan dan juga gas itu penting sekali untuk tahun 2025. Itu udara dan juga energi di Jakarta ini akan lebih baik daripada sebelumnya karena nanti kehidupan manusia makin banyak, makin ingin sehat, makin ingin bersih, makin ingin lancar dan sebagainya," jelasnya.

"Penduduk bertambah, kemakmuran menambah, golongan menengah tidak ada lagi yang masak pakai gas, semuanya listrik. makin tinggi (kebutuhan listrik). Apartemen dimana-mana makin pakai listrik contohnya. Karena di apartemen tidak masak pakai gas, tapi masak dengan listrik. Begitu juga makin banyak ibu bekerja makin banyak pakai listrik, mesin cuci, kulkas, rice cooker. Rumah-rumah sederhana pun sekarang sudah punya dan semua itu intinya energi."

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Ambisi PLN Tambah Pembangkit Listrik hingga 68 Gigawatt
Ambisi PLN Tambah Pembangkit Listrik hingga 68 Gigawatt

Penambahan energi tersebut sebagian besar dari kapasitasnya akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya
Pembukaan COP29 Azerbaijan: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi
Pembukaan COP29 Azerbaijan: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan
Kementerian ESDM: Kelebihan Pasokan Listrik Jawa-Bali Ditargetkan Tuntas Tahun Depan

Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.

Baca Selengkapnya
PLN Butuh Rp11.323 Triliun untuk Capai Energi Bersih di Tahun 2060
PLN Butuh Rp11.323 Triliun untuk Capai Energi Bersih di Tahun 2060

Strategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.

Baca Selengkapnya
Jokowi Resmikan Pembakit Listrik Terbesar di Asia Tenggara
Jokowi Resmikan Pembakit Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Jokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.

Baca Selengkapnya
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan

PLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.

Baca Selengkapnya
Ada Program 3 Juta Rumah, Kebutuhan Listrik RI Bakal Melejit
Ada Program 3 Juta Rumah, Kebutuhan Listrik RI Bakal Melejit

Bila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.

Baca Selengkapnya
Kadin: Industri Serap 43 persen Kebutuhan Listrik, Investasi Harus Digeber
Kadin: Industri Serap 43 persen Kebutuhan Listrik, Investasi Harus Digeber

Berbagai langkah strategis sangat diperlukan untuk memastikan ketersediaan energi listrik yang cukup, andal, dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Tambahan Pasokan Listrik untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Butuh Tambahan Pasokan Listrik untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi

Saat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Bos PLN: Listrik di IKN 100 Persen Energi Baru Terbarukan
Bos PLN: Listrik di IKN 100 Persen Energi Baru Terbarukan

Kelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Aturan Sedang Disusun, Produksi Tenaga Listrik Indonesia Masa Depan Didominasi Sumber EBT
Aturan Sedang Disusun, Produksi Tenaga Listrik Indonesia Masa Depan Didominasi Sumber EBT

Menurut Muhadi, jumlah ini didapatkan lewat pemodelan dengan metodologi studi demand-supply RKUN yang dilakukan pada 571 region.

Baca Selengkapnya