Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres JK: Korupsi Terjadi Karena Layanan Lambat

Wapres JK: Korupsi Terjadi Karena Layanan Lambat Jusuf Kalla. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara pemberian penghargaan kepada 205 unit kerja lembaga pemerintah yang telah berhasil melakukan pembangunan Zona Integritas. Dalam acara ini, dia mengatakan, korupsi terjadi karena layanan instansi kepada masyarakat atau pengusaha berjalan lambat.

"Pertanyaan memang selalu kenapa ada korupsi di khususnya antara pengusaha atau masyarakat kepada instansi memberikan sesuatu. Umumnya terjadi karena layanan yang lambat, dan sulit. Kalau layanan ini cepat dan bersih maka itu pasti gratifikasi berkurang," ujarnya, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (10/12).

Wapres JK mencontohkan, korupsi ini seperti yang seringkali diistilahkan beberapa orang yang menyebut jika bisa dipersulit kenapa harus dipergampang. Adanya anggapan ini membuat pejabat berpikir supaya mendapat sesuatu maka mempersulit pengurusan perizinan.

Orang lain juga bertanya?

"Jangan sampai seperti orang medan mengatakan, kalau bisa dipersulit kenapa dipergampang. Banyak juga yang masih menjalankan seperti itu. Supaya mendapat sesuatu maka dipersulit. Karena para pengusaha itu memberi kecepatan kalau bisa diurus 2 hari kenapa musti sebulan. Karena yang dibeli itu 28 hari, itulah yang dibayarnya kepada para aparat yang tentu kita tidak ingin," kata JK.

Wapres JK melanjutkan korupsi dewasa ini terjadi begitu luas setelah reformasi. Setelah reformasi ada 3 hal yang berubah. Salah satu adalah desentralisasi dan juga pelaksanaan dari pada keseimbangan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif juga.

"Karena desentralisasi, maka kalau zaman orde baru semua diputuskan dipusat jadi korupsi banyak dikenal di pusat. Tapi sekarang, yang memutuskan proyek didaerah karena itu, korupsi juga menjalar ke daerah. Kenapa DPR/DPD banyak masalah dengan KPK karena kalau zaman dulu DPR hanya sekedar ketok, sekarang ini harus berdebat dengan pemerintah dengan Menkeu," jelasnya.

Desentralisasi ini, kata Wapres JK, juga menimbulkan penyakit lain. Di mana DPR menjadi salah satu jalan bagi pengusaha untuk mempermulus dalam memperoleh proyek. "Akhirnya, timbullah sesuatu kekuatan di DPR dan kekuatan itu menjadi bagian dari pada cara orang untuk memberi sesuatu kepada dpr. Jadi ini adalah korupsi antar pusat," jelasnya.

Untuk itu, Wapres JK mengatakan, diperlukan adanya wilayah integritas tinggi yang didahului dengan bebas korupsi. Hal ini juga harus dibarengi dengan dengan kecepatan pelayanan yang baik.

"Karena itu perlu adanya wilayah semua wilayah ada integritas sehingga didahului bebas korupsi per wilayah. Tapi tentu menurut saya bukan hanya wilayah birokrasi bersih melayani, tapi juga bersih dan cepat melayani. Karena seperti saya katakan orang korup itu karena ingin cepat, 2,3 bulan atau setahun baru keluar. Ah yaudah sekarang saja harganya berapa. Itulah yang menjadikan kita semua perlu adanya integritas masing-masing," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres
Ketua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres

Nawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022
Ini Daftar Ratusan Pejabat Indonesia yang Tersandung Korupsi Periode 2004-2022

Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir
Jokowi: Korupsi Sekarang Makin Canggih, Menggunakan Teknologi Mutakhir

Jokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Keras Anggota DPR dari PKB Setuju OTT KPK Kampungan: Rugikan Uang Negara
Pernyataan Keras Anggota DPR dari PKB Setuju OTT KPK Kampungan: Rugikan Uang Negara

Anggota Komisi III DPR dari fraksi PKB Hasbiallah Ilyas sepakat dengan penilaian Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut, bahwa OTT KPK kampungan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT
Jokowi Respons Usulan Megawati KPK Dibubarkan: Lembaganya kan Bagus, Tiap Bulan Ada OTT

Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.

Baca Selengkapnya
JOKOWI: BIROKRASI JANGAN BERBELIT DENGAN TUMPUKAN KERTAS
JOKOWI: BIROKRASI JANGAN BERBELIT DENGAN TUMPUKAN KERTAS

Presiden Jokowi ingin birokrasi di indenesia cepat dan tak berbelit.

Baca Selengkapnya
Hari Antikorupsi, Kinerja Kejaksaan Dinilai Paling Positif Dibanding Penegak Hukum Lain
Hari Antikorupsi, Kinerja Kejaksaan Dinilai Paling Positif Dibanding Penegak Hukum Lain

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyoroti banyaknya pejabat dalam negeri ditangkap karena pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Mendagri Ungkap Keluarga Kepala Daerah & Timses Jadi Honorer: Jam 8 Masuk, Jam 10 Ngopi-ngopi
Mendagri Ungkap Keluarga Kepala Daerah & Timses Jadi Honorer: Jam 8 Masuk, Jam 10 Ngopi-ngopi

Mendagri mengatakan kebanyakan tenaga honorer dari keluarga Keluarga Kepala Daerah tak memiliki keahlian khusus.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Eks Kapolri Tito: Lebih Mudah Tangkap Koruptor Daripada Teroris, Sadap Saja HP-nya
VIDEO: Eks Kapolri Tito: Lebih Mudah Tangkap Koruptor Daripada Teroris, Sadap Saja HP-nya

Menurut Tito, para koruptor lebih mudah ditangkap daripada mencari keberadaan teroris maupun pengedar narkoba.

Baca Selengkapnya
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total
Pejabat Banyak yang Korupsi, Jokowi: Kita Perlu Evaluasi Total

Perlu ada evaluasi total karena banyak perjabat Indonesia yang terjerat korupsi

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang
Prabowo Kritik Birokrasi Indonesia: Kalau Bisa Susah, Kenapa Dibikin Gampang

Prabowo menginginkan agar masalah ini dibenahi. Karena prosedur birokrasi kerap dilanggar.

Baca Selengkapnya