Wapres JK Pastikan Pemilu Berlangsung Aman dan Damai
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjamin pemilihan umum presiden (Pilpres 2019) akan berlangsung aman dan damai. Sebab, berkaca dari pada pengalaman sebelumnya kontestasi demokrasi selama ini tidak pernah diwarnai kericuhan.
"Dalam sejarah Indoensia kita sudah melakukan 11 kali Pilpres. Pilegnya yang ke 12 dan Pilpresnya bersama. selama 11 kali itu relatif aman dan damai," kata JK saat menjadi pembicara di CNBC Economic Outlook 2019 di Jakarta, Kamis (28/2).
Dia mengatakan, kondisi pemilihan umum yang akan digelar serentak ini justru dibuat gaduh di media sosial. Keributan-keributan atau kabar pemberitaan hoax pun begitu bebas berkeliaran di media sosial.
-
Kenapa Kaltim dianggap rawan keributan dalam Pemilu 2024? Berdasarkan data yang diperoleh, Bawaslu RI meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu yang memperlihatkan lima wilayah yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan tinggi menjelang pemilu serentak 2024. Wilayah-wilayah tersebut antara lain DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
-
Apa yang aman menjelang pemilu? Kepolisian Resor Indragiri Hulu (Inhu), Polda Riau memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji aman menjelang Pemilu 2024.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Kenapa penting menjaga kerukunan di pemilu? Pemilu sering kali memunculkan sejumlah masalah yang ada di masyarakat. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah masalah kerukunan. Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
-
Apa pernyataan Gubernur Kaltim tentang kondisi politik menjelang Pemilu 2024? Melihat perkembangan politik menjelang Pesta Demokrasi 2024, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memastikan, kondisi daerah dalam suasana aman dan kondusif.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Kondisi tersebut yang kemudian membuat perspektif masyarakat hingga pelaku pasar mengkhawatirkan akan terjadinya kericuhan pada saat pemilu mendatang. Padahal, apabila melihat kondisi di lapangan aman-aman saja tidak seperti yang digambarkan di media sosial.
"Jadi kita tidak perlu khawatirkan yang ribut itu bukan di lapangan, (tapi) di medsos saja. Di lapangan aman-aman saja bahkan cium-ciuman tidak ada yang bawa kita khawatir tentang pemilu," katanya.
"Kecuali satu kali di lapangan banteng 1998. Kemudian beberapa kota ada bakar-bakaran," tambah JK.
JK menambahkan, sejak reformasi bahkan tidak ada yang menjadi korban jiwa karena pemilu berlangsung. "Apabila kita lihat pemilu di Filipina, Pakistan, dan India asal pemilu kadang-kadang ratusan orang meninggal karena konflik pemilu. Tapi kalau di indoensia setelah reformasi tidak ada satu pun yang meninggal karena pemilu," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri juga menyiapkan Rencana Kontijensi yang melibatkan 25 ribu personel dari Brimob Nusantara dan Dalmas Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaDinamika yang terjadi hari ini disebut hanya terjadi di kalangan elite partai politik saja
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaHadi merasa situasi keamanan sekarang berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaMeskipun, sempat ada aksi massa beberapa hari di depan Gedung KPU
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa oleh koalisi masyarakat sipil sehubungan dengan KPU yang akan mengumumkan hasil rekapitulasi hari ini, Senin (18/3).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPemandangan ini berbeda apabila dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) betul-betul netral di pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya