Wapres JK: Pemerintah impor beras untuk menjaga rakyat
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali angkat bicara terkait rencana impor beras dari Vietnam dan Thailand. Menurut JK sapaan akrabnya, pemerintah melakukan impor beras untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
"(Impor) itu untuk menjaga stabilitas harga dan stok nasional. Untuk menjaga rakyat," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (26/10).
Apalagi, JK mengingatkan dengan situasi kondisi iklim yang terpengaruh fenomena El Nino maka bisa berbahaya bila stok pangan kekurangan.
-
Bagaimana Jokowi pastikan beras aman? Presiden juga turut menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat. 'Bapak, Ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan catatan, ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?' tanya Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (3/4).
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
-
Siapa aja yang pernah Kemendag selidiki terkait impor? Sementara negara yang pernah indonesia selidiki dan kenakan BMAD maupun BMP antara lain India, Republik Korea, China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia, Kazhakstan, Australia, Malaysia, Vietnam, Thailand, Hongkong, Turki, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, Singapura, Taiwan, Bangladesh, dan Mesir.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
JK mengemukakan, langkah impor yang dilakukan saat ini bukan karena kesalahan Kementerian Pertanian, tetapi karena alam tidak bisa dilawan.
Jusuf Kalla juga memaparkan, meski hanya sekitar 10-20 persen sawah yang mengalami kekeringan, tetapi hal itu bakal berdampak kepada produksi beras secara keseluruhan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membenarkan adanya rencana impor beras dari Vietnam pada akhir 2015. Pembelian ini dilakukan sebagai langkah pemerintah untuk menjaga kestabilan cadangan beras nasional.
"Ini impor itu kita lakukan untuk memperkuat cadangan beras nasional, tetapi bisa ditaruh di Vietnam atau Thailand, bisa ditaruh di sini," ujarnya usai membuka Trade Expo Indonesia ke-30 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10).
Pemerintah masih menunggu perkembangan hingga akhir tahun sembari melihat kondisi cuaca di Indonesia. Jika kemarau masih melanda hingga akhir Oktober 2015, tidak menutup kemungkinan beras-beras tersebut akan dibawa ke Indonesia.
"Nah diputuskan kalau sudah kelihatan, kalau minggu ketiga minggu keempat Oktober hujannya masih ragu-ragu, ya memang kalau perlu ditarik ke Indonesia," katanya.
Namun, Jokowi belum dapat memastikan berapa banyak beras yang akan dibeli Indonesia dari Vietnam. "Jadi belum diputuskan (berapa banyak), tapi beras sudah ada, iya (impor)," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini impor beras di Indonesia yang sudah direalisasikan baru mencapai 4,1 persen dari total kebutuhan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaVolume beras impor asal India relatif kecil dan terbatas untuk jenis basmati.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaKondisi global semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan alasan buka keran impor besar-besaran.
Baca SelengkapnyaGibran menduga Mahfud agak ngambek atau kesal dengan pertanyaan Gibran sebelumnya yang Mahfud tidak bisa jawab.
Baca Selengkapnya