Wapres JK pesan pengusaha optimalkan kebiasaan 'ngopi' penduduk Indonesia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan pada pengusaha Tanah Air untuk mengoptimalkan kebiasaan minum kopi masyarakat Indonesia. Tingginya kebutuhan harus dimanfaatkan dengan menggenjot produksi kopi dalam negeri.
"Sekarang kopi itu sudah jadi kebiasaan masyarakat. Banyak kedai-kedai kopi. Oleh karena itu kita harus memperbaiki produksi," ujarnya di acara World Plantation Conferences and Exhibition (WPLACE) 2017 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (18/10).
Wapres JK tidak menampik sejauh ini perekonomian Indonesia masih ditopang oleh hasil perkebunan. Maka dengan penguatan penjualan dalam negeri, industri perkebunan akan tahan terhadap gejolak ekonomi dunia.
-
Bagaimana cara memaksimalkan manfaat kopi? Terlalu banyak kopi dalam sehari dapat membuat tubuh Anda terlalu terbiasa dengan kafein.
-
Bagaimana mendapatkan manfaat kopi? Pertama, batasi konsumsi kopi sekitar 3-4 cangkir per hari, yang mengandung sekitar 300-400 mg kafein. Sementara itu, untuk individu dengan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kafein mungkin perlu membatasi konsumsi mereka lebih jauh.
-
Kapan Jokowi menikmati kopi Bali? Tahun 2019 Ekspresi Sedih Jokowi Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Apa manfaat minum kopi? Peminum kopi dapat bersorak karena studi dari Harvard University menunjukkan bahwa minum kopi secara moderat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit tertentu.
-
Apa manfaat utama kopi? Kopi, baik tubruk maupun espresso, mengandung senyawa-senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Di antaranya adalah: Kafein: Zat stimulant yang meningkatkan kewaspadaan dan energi. Antioksidan: Senyawa seperti asam klorogenat yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Diterpen: Seperti cafestol dan kahweol, yang ditemukan dalam minyak kopi.
"Kalau harga komoditas jatuh, maka akan menjadi masalah bagi bangsa ini," tuturnya.
Wapres JK berharap Indonesia bisa kembali berswasembada pangan. Dia mengungkapkan Indonesia pernah menjadi negara penghasil gula terbesar di dunia. Saat ini, justru Indonesia impor gula dari luar negeri.
"Dulu Indonesia dengan bangga mengekspor gula terbesar di dunia. Kita punya lembaga penelitian gula yang terbaik di dunia, di Pasuruan. Sekarang kita mengimpor gula. Begitu juga (komoditas) yang lain-lain."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mendorong Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar memberi perhatian pada komoditas kopi
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian diminta mampu memacu produktivitas produk kopi di Indonesia agar bisa menghasilkan 8-9 ton per hektar.
Baca SelengkapnyaJoko Widodo (Jokowi) menemui petani kopi di Desa Tlahap, Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dan meminta agar petani tetap memanen kopi petik merah.
Baca SelengkapnyaAreal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, riset-riset pangan dan holtikultura di Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur menyatakan kesiapan untuk menyukseskan pelaksanaan HUT RI secara nasional yang pertama kali di luar Jakarta tersebut kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan peninjauan panen kopi di Lampung Barat.
Baca SelengkapnyaAtikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur mempersiapkan diri untuk menyokong kebutuhan pangan di IKN.
Baca Selengkapnya