Wapres JK sebut tidak mudah bikin mobil nasional
Merdeka.com - Produsen mobil asal Malaysia, Proton Holdings Berhard telah menandatangani kerja sama dengan perusahaan milik begawan intel Hendropriyono, disaksikan langsung Presiden Joko Widodo. Kerja sama ini disebut-sebut sebagai cikal bakal untuk mobil nasional.
Kabar ini menuai pro kontra di tanah air. Hujan kritik mewarnai wacana ini. Pemerintah pun membela diri dengan menyebut bahwa proyek ini murni kerja sama bisnis, tanpa campur tangan pemerintah.
Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut angkat bicara. Dalam pandangannya, proyek mobil nasional tidak semudah membalik telapak tangan. Terbukti, beberapa waktu lalu sempat muncul rencana pengembangan mobil nasonal mulai dari Timor, Esemka, bahkan mobil listrik. Dari contoh itu, kata JK sapaan akrabnya, bukti bahwa pengembangan mobnas di Indonesia tidak mudah.
"Itu kan tidak mudah, seperti yang kita bilang tadi. Banyak orang berminat. Kalau kita bikin mobnas sekarang, harus menjamin sparepartnya bertahan 20 tahun, sanggup nggak? Kalau perusahaannya baru, mana sanggup. Bikin mobil sekarang 20 tahun terus menerus harus jamin pemeliharaannya, sparepartnya, tidak semua org bisa. Itulah industri mobil," tegas JK di Batam, Senin (9/2).
Pun demikian dengan kelangsungan proyek bisnis mobil di dalam negeri. Kedua perusahaan harus memperhitungkan aspek bisnis yang akan dikembangkan, termasuk persaingan dengan merek-merek mobil lain yang sudah berkembang di Indonesia.
"Bisnis mobil itu bisnis jangka panjang, bisnis padat modal, bisnis padat teknologi, dan harus siap jangka panjang. Memang bisnis itu tidak mudah. Dalam kondisi persaingan yang ketat seperti ini, bisnis baru tidak mudah masuk. Tapi sebagai pengusaha tentu kita hargai," papar JK.
JK berbagi cerita soal pengalamannya di bisnis mobil selama 40 tahun. Industri mobil terus berkembang, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi model. Dengan persaingan yang semakin ketat, tidak mudah untuk bertahan di industri otomotif, apalagi membuat mobil nasional.
"Tidak mudah sama sekali. Tak segampang itu, karena itu gagal demi gagal karena jangka panjang. Tidak semua orang siap jangka panjang. Tiap tahun berubah model, kalau produksinya sedikit tak bisa itu," tutur JK.
JK mengakui, pemerintah Malaysia lebih aktif melakukan pendekatan dalam kerja sama bidang pengembangan mobil nasional di Indonesia. Tujuannya jelas agar bisa masuk pasar Indonesia.
"Saya kira itu mungkin pemerintah lebih banyak inisiatif malaysia untuk masuk pasar Indonesia. Ini kan baru tentu nanti masuk dalam tahap pelaksanaan untuk nanti pasti butuh izin-izin resmi," katanya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi mobil nasional Indonesia kerap digarap serius oleh pemerintah. Yuk simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaProgram mobil nasional digadangkan sejak 1070-an dengan membangun industri otomotif. Banyak program mobil nasional dilakukan seperti Maung oleh PT Pindad.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Bandung ini telah resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023, dan saat ini Kereta Cepat Whoosh sudah bisa dinikmati masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengungkapkan rencananya membangun dan produksi mobil nasional, mobil buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto berkeinginan agar mobil maung yang diproduksi oleh PT Pindad dijadikan sebagai kendaraan resmi untuk keperluan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaPeralihan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, semakin bergerak cepat.
Baca SelengkapnyaRasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.
Baca Selengkapnya