JK yakin kehadiran robot di industri tak buat peran manusia hilang, ini alasannya
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar di era revolusi industri yang keempat atau Industri 4.0 tidak hanya mengandalkan robotik. Dia meminta agar peran manusia terus ada dalam sistim industri di Indonesia.
"Peranan manusia, peranan pekerja, peranan inovatif tetap menjadi inti dari semua itu," kata Wapres JK saat membuka acara program penguatan kapasitas pemimpin Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (7/6).
Dia menilai di era industri 4.0 ini tidak melulu menggunakan robotik. Sebab, jika hanya mengandalkan robotik, tidak ada konsumen yang akan membeli produk tersebut.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Mengapa robot ini penting? Kemampuan untuk melompat ke atas dari mana saja bisa membuat Raven bermanfaat dalam misi bantuan bencana di mana drone bersayap tetap biasanya tidak bisa mendarat atau lepas landas, kata Shin.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Apa peran AI bagi pelaku usaha? AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Kia tidak bisa hanya begitu kita masuk revolusi ke empat, maka semuanya harus automation, harus robotik tentu tidak. Tetapi pertanyaannya, apabila industri semua punya automation, bekerja robot, dan siapa konsumennya? Siapa yang mendapat pendapatannya? Siapa yang membeli?" kata Wapres JK.
Wapres JK pun menjelaskan Indonesia masih menganut sistem ekonomi campuran. Yaitu masyarakat masih melakukan pekerjaan industri sehingga dapat membeli produk yang dihasilkan oleh sistem robotik.
"Karena itulah maka, ekonomi kita menjadi ekonomi campuran. Ada yang maju, tapi lain pihak kita menjaga masyarakat untuk bekerja dengan baik, dengan pendapatan yang baik sehingga dapat membeli produk yang dihasilkan oleh sistem robotik, sistem automation," papar Wapres JK.
Dia pun menegaskan, kasus berbeda dengan Jepang, yang memiliki lapangan kerja yang sedikit disebabkan kondisi demografinya. Maka disitulah teknologi berperan penting.
"Kita berbeda dengan Jepang. Jepang menjadi old countries (para orang tua). Dia menjadi negara yang berpenduduk lebih lama lebih tua sehingga lapangan kerjanya memang tidak banyak. Maka teknologilah yang memberikan lapangan kerja" papar Wapres JK.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi percaya bahwa teknologi tidak akan bisa mengalahkan manusia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengakui semua negara merasa takut terhadap kemunculan AI.
Baca SelengkapnyaDalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, AI catwalk akan menjadi potensi bisnis di masa depan.
Baca SelengkapnyaPara capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca Selengkapnya