Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres Jusuf Kalla: Suku bunga KPR harus turun

Wapres Jusuf Kalla: Suku bunga KPR harus turun Pembangun rumah KPR. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Belum lama ini Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya atau BI Rate dari semula 7,75 persen menjadi 7,5 persen. Namun pemerintah belum puas dengan posisi BI Rate yang hanya turun 25 basis poin (bps).

Senada dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga melihat BI Rate masih bisa lebih rendah dari level saat ini. "Mestinya bisa lebih turun lagi," ujar Jusuf Kalla saat berbincang dengan merdeka.com di ruang kerjanya, Senin (9/3).

Deflasi yang terjadi dua bulan berturut-turut yakni Januari-februari 2015, menjadi dasar pertimbangan untuk kembali menurunkan BI Rate. Tidak hanya BI Rate, Wapres juga melihat seharusnya perbankan menurunkan suku bunganya, termasuk suku bunga untuk kredit Kepemilikan Rumah atau KPR.

Orang lain juga bertanya?

"Harus (KPR turun). Suku bunga lending ratenya sekarang sudah di atas 10 lagi, 12, 15. Itu kan berbahaya untuk pertumbuhan ekonomi. Kita mesti single digit saja," ucapnya.

Wapres melihat, idealnya BI Rate ada di kisaran 6 persen. Bahkan bisa di level 5 persen. Dengan posisi BI Rate saat ini di kisaran 7,5 persen, Jusuf Kalla meminta BI menurunkan secara bertahap. Menurutnya penurunan BI Rate hal wajar. Semua negara sudah menurunkan suku bunganya.

Dalam beberapa kali kesempatan, pemerintah sudah menyampaikan kepada bank sentral agar menurunkan suku bunganya. Keputusan BI menurunkan BI Rate kemarin diklaim sebagai kesuksesan pemerintah membujuk bank sentral.

"Kita minta turunkan bunga, dia (BI) paham, diturunkan. Kan harus ikut inflasi, untuk menurunkan inflasi harusnya turunkan suku bunga justru."

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini kembali menegaskan, permintaan pemerintah kepada bank sentral untuk menurunkan suku bunganya tidak ada urusannya dengan independensi atau dianggap mengintervensi kebijakan otoritas moneter. Dia menjelaskan, Bank Indonesia independen kepada pemerintah, tapi tidak kepada negara.

"Negara kan ada kepalanya yaitu presiden. Harus sinkron. kalau independen seakan-akan ada di negara lain. Keliru kalau berpandangan independen itu seenaknya, tidak boleh.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Usulan Ketua Banggar DPR RI untuk Kebijakan Fiskal 2025
Ini Usulan Ketua Banggar DPR RI untuk Kebijakan Fiskal 2025

Ketua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya
Bank Indonesia Akhirnya Turunkan Suku Bunga Acuan ke Level 6,00 Persen, Simak Pertimbangannya

Penurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Bunga KPR?
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Bunga KPR?

Kenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN
Perputaran Uang Makin Kering, Jokowi: Jangan-Jangan Banyak Dipakai untuk Beli SBN

Para pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
Ternyata Ini Alasan Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen

Putusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen
Stabilkan Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6 Persen

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya