Warga Badui panen durian, kantongi uang hingga Rp 65 juta
Merdeka.com - Panen buah durian membawa berkah bagi masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Sebab, panen durian meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
"Kami sepekan terakhir ini sibuk berjualan durian," kata Pulung (25), seorang warga Badui saat ditemui di ruas jalan Cileles-Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Senin.
Memasuki musim panen durian, masyarakat Badui meninggalkan pekerjaan mereka bertani dan berladang. Mereka lebih memilih berjualan durian karena menghasilkan pendapatan lebih banyak.
-
Bagaimana warga Mancak menjual durian? Mereka biasa berjualan di pinggir jalan, dengan menggelar lapak berupa payung dan meja untuk tempat duriannya.
-
Mengapa Ibu dan Anak ini beralih ke usaha kuliner dawet durian? Ide muncul karena di lingkungan tersebut belum ada penjual dawet durian. Ibu dan anak itu kemudian memilih pedesan sebagai makanan pendamping dawet durian.
-
Kenapa petani Pangandaran makan daun? 'Biasanya kang Syarif ini memanfaatkan yang ada di hutan ya kayak papaya hutan, kacang-kacangan juga,' kata kreator video, Jerry saat mengikuti Syarif berburu makan siang.
-
Durian merah Banyuwangi dibudidayakan bagaimana? Pada 2017, tanaman durian dikembangkan di enam kecamatan. Kemudian pada 2021, sudah ada 21 kecamatan yang jadi lokasi pengembangan durian.
-
Kapan puncak panen Durian Bawor? Akhir tahun 2023 hingga awal tahun ini menjadi momen paling ditunggu para pencinta durian khususnya di Jawa Tengah.
-
Dimana Durian Bawor dibudidayakan? Salah satu kebun durian di Desa Gunungwungkal, Pati, Jawa Tengah, menyediakan durian varietas unggul yaitu durian bawor.
Para pedagang durian warga Badui itu membuat lapak-lapak di sekitar Jalan Cileles-Gunungkencana. Ruas jalan ini sangat padat kendaraan yang hendak menuju kawasan wisata pesisir pantai selatan.
Pembeli durian Badui bukan hanya pengendara yang melintasi jalan saja, tetapi banyak masyarakat setempat.
Selama ini, buah durian Badui memiliki kelebihan dengan manis rasanya, buahnya tebal juga beraroma. Selain itu juga harga durian Badui terjangkau masyarakat mulai dijual Rp 20 ribu sampai Rp 60.000 per buah. "Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dari omzet penjualan durian hingga puluhan juta rupiah," katanya seperti ditulis Antara.
Samani (55), seorang petani Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar mengatakan durian miliknya itu dijual ke pengumpul yang ada di Rangkasbitung maupun pengecer di wilayah kawasan Badui. Buah durian Badui diangkut kendaraan melalui kawasan perbatasan di Pasar Ciboleger dan Kebon Cau untuk dipasok ke Rangkasbitung dan daerah lainnya.
Panen durian tahun ini masuk kategori baik karena hasilnya cukup bagus. "Kami panen durian tentu dapat membantu pendapatan ekonomi keluarga dan bisa menjual hingga Rp 65 juta," katanya.
Petani Badui lainnya, Santa (45), optimis kebun durian miliknya bisa panen hingga Februari 2018. Selama musim panen banyak para tengkulak mendatangi pemilik kebun durian untuk dibeli secara borongan buah yang ada di pohon dengan harga perkiraan pasaran.
Para tengkulak memasok ke Rangkasbitung, Tangerang, dan Jakarta. "Kami menjual durian lebih baik dengan sistem borongan karena tidak mengeluarkan biaya angkutan lagi," katanya.
Dari pantauan, ribuan buah durian dipasok ke luar daerah dengan menggunakan angkutan truk diesel juga bak terbuka. Buah durian itu diangkut kendaraan ke Rangkasbitung, Tangerang, Indramayu, Bandung, Bogor dan Jakarta.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah bocah Suku Baduy memikul buah durian yang siap untuk dijual keliling kampung.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang jadi bencana bagi petani karena tidak bisa menanam padi. Hal ini tidak terjadi dengan petani Jombang. Mereka justru cuan puluhan juta.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaSaking melimpahnya durian, tak sedikit warga juga menjual duriannya di teras rumah mereka dengan jumlah yang banyak.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca SelengkapnyaIa memilih kembali ke desa untuk tujuan yang tak terduga. Ternyata keputusannya benar-benar mengubah nasibnya.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAwalnya, petani setempat pesimis dapat menghasilkan cabai yang bagus meski mereka mengikuti caranya bertanam.
Baca SelengkapnyaTumbuhan liar yang tumbuh subur di pesisir pantai, bantaran sungai, hingga perbukitan ini ternyata begitu bermanfaat bagi perekonomian masyarakat Rote Ndao.
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca Selengkapnya