Warga: Beli cabai Rp 3.000 cuma dapat 12 buah, satu busuk
Merdeka.com - Harga cabai merah keriting di Malang dan sekitarnya menyentuh harga Rp 140.000 per kilogram di tingkat pengecer. Harga tersebut terus merangkat naik dalam dua hari terakhir.
"Sejak kemarin harganya sudah Rp 140.000. Kayaknya tidak ada turunnya, terus naik. Besok paling naik lagi," kata Muhammad Rodji, salah seorang pedagang pracangan di Pasar Singosari Malang, Senin (6/2).
Rodji mengaku kesulitan untuk melayani para pelanggannya yang membeli secara eceran. Biasanya yang dilakukan membagi setiap kilogram menjadi 15 bagian Rp 9.500.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
Sementara itu, di Pasar Besar Kota Malang, harga cabai menyentuh Rp 130.000 per kilogram. Harga tersebut juga berlaku selama dua hari terakhir. "Kenaikan ini paling parah selama 17 tahun terakhir, selama saya berdagang," kata Agus Salam, pedagang di Pasar Besar Kota Malang.
Kata Agus, harga cabai tinggi biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja. Tetapi tahun ini, harga cabai sudah sebulan lebih tidak kunjung kembali turun. "Kalau yang sudah-sudah, kalaupun harga tinggi biasanya tidak lama kembali normal. Tetapi ini sudah satu bulan lebih harga di atas Rp 100 ribu," katanya.
Sementara itu, tingginya harga cabai dikeluhkan oleh para ibu rumah tangga. Kendati cabai dibeli dengan harga mahal tetapi tidak seluruhnya berkualitas baik.
"Pagi tadi beli Rp 3.000 dapat 12 biji, berarti Rp 1.000 dapatnya empat, tapi satu busuk," kata Umi Qoidah, seorang ibu rumah tangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000Â per kilogram.
Baca SelengkapnyaKemudian untuk bawang putih dari harga normal Rp30.000 kini naik menjadi Rp50.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga
Baca SelengkapnyaHarga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.
Baca SelengkapnyaHarga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga cabai merah keriting ditingkat petani wilayah Blitar dan Kediri berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaHarga bawang merah dan bawang putih naik akibat el nino.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.
Baca Selengkapnya