Warga di 9 daerah terpencil ini kini sudah rasakan BBM murah
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mengaku telah merealisasikan Program Bahan Bakar Minyak Satu Harga di sembilan provinsi. Program BBM Satu Harga ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo yang dimulai pada 1 Januari 2017.
Ke sembilan wilayah itu adalah Pulau Batu Sumatera Utara, Siberut Tengah Sumatera Barat, Kepulauan Karimun Jawa Jawa Tengah, Pulau Raas Jawa Timur, Tj Pengamus Nusa Tenggara Barat, Waingapu NTT, Wangi-Wangi Sulawesi Tenggara, Moswaren Papua Barat dan Long Apari Kalimantan Timur.
"Sejak akhir Februari 2017, warga di daerah tersebut bisa mendapatkan BBM jenis premium seharga Rp 6.450 per liter dan solar Rp 5.150 per liter," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Selasa (7/3).
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
Sebelumnya, warga membeli Premium pada kisaran Rp 8.000-Rp 15.000 per liter dan Solar Rp 7.000-Rp 18.000 per liter. Program BBM Satu Harga sejalan dengan Permen ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional sejak 1 Januari 2017.
Regulasi BBM Satu Harga juga ditetapkan melalui Surat Keputusan SK Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Nomor 09.K/10/DJM.O/2017 mengatur 148 kabupaten sebagai lokasi pendistribusian BBM Satu Harga secara bertahap dari 2017-2020.
Wianda mengatakan Pertamina terus melakukan progres pemetaan 148 kabupaten yang telah ditetapkan sebagai lokasi sasaran Program BBM Satu Harga. Hasil pemetaan Pertamina, hingga 2 Maret 2017 sudah ada 53 lokasi yang ditentukan untuk mendapatkan BBM Satu Harga yang sembilan di antaranya sudah beroperasi.
"Proses pemetaan hingga terealisasinya BBM Satu Harga di suatu wilayah memerlukan waktu yakni setelah lokasi ditetapkan, Pertamina melakukan survei transportasi BBM, proaktif menggandeng investor lokal, pembangunan inftrastruktur hingga akhirnya agen premium, minyak, dan solar (APMS) beroperasi," katanya.
Sesuai peta jalan BBM Satu Harga, pada 2017, pemerintah menargetkan pembangunan SPBU mini berkapasitas masing-masing lima kiloliter/hari di 22 lokasi 14 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Provinsi Bengkulu, Kalimantan Utara, dan Jawa Tengah. Selain itu, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Pertamina optimistis merealisasikan BBM Satu harga pada 2017 sesuai amanat pemerintah. Selanjutnya, pada 2018 dibangun lembaga penyalur daerah terpencil di 45 lokasi yang akan terus ditingkatkan hingga target terpenuhi pada 2020.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan BPH Migas akan melakukan verifikasi soal penerapan BBM Satu Harga untuk daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Hal ini akan dilakukan agar akses energi kepada masyarakat semakin baik dan berkeadilan.
"Kami akan coba konfirmasi dan verifikasi kepada Pertamina terkait realisasi penerapan BBM Satu Harga tersebut," tambah Andy.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani, menyatakan Kadin mendukung penuh program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden Jokowi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penerapan program tersebut akan mendorong pembangunan di kawasan terluar, terdepan, dan tertinggal.
"Kami sangat mengapresiasi program BBM Satu Harga untuk mengurangiketimpangan pembangunan antara wilayah Indonesia Barat dengan Timur," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan adanya BBM Satu Harga ini masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaPertamina, melalui Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas berhasil membuka 31 titik baru BBM Satu Harga
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaBeroperasinya 51 lembaga penyalur BBM Satu Harga baru ini menjadi wujud komitmen Pemerintah dalam memastikan energi yang berkeadilan
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaProgram BBM Satu Harga bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM.
Baca SelengkapnyaMelalui Pertashop, masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan harga standar dengan lokasi yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaMeski harga BBM Vivo naik, ada harga promo khusus bagi pelanggan setia.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya