Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warganet Tanya Menteri Halim: Pak Kalau Mudiknya Diam-Diam Bisa Ketahuan Pemerintah?

Warganet Tanya Menteri Halim: Pak Kalau Mudiknya Diam-Diam Bisa Ketahuan Pemerintah? Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di Jakarta, membuat beberapa orang merasa bosan. Sebab, banyak pendatang yang tinggal di indekos dengan ruangan yang umumnya tidak terlalu besar dan fasilitas yang minim. Imbasnya tidak banyak yang bisa dilakukan selama PSBB.

Sebuah pertanyaan menggelitik dilontarkan salah satu warganet saat menyimak sharing 'Jangan Mudik ke Desa, Tak Pulang Karena Sayang' Liputan6.com, Sabtu (18/4), bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Abdul Halim Iskandar.

"Pak, kalau mudiknya secara diam-diam, apakah terpantau oleh Pemerintah? Bosan saya Pak, di kost terus," keluh warganet tersebut.

Pertanyaan itu sontak memancing tawa di ruang sharing, tak terkecuali Gus Halim, panggilan akrab Mendes, yang juga terkekeh menyimak keluhan tersebut. Gus Halim pun menjelaskan bahwa kemungkinannya masih bisa terdeteksi. Sebab, sudah ada beberapa protokol yang mengatur perjalanan selama masa covid-19.

"Ini akan ada protokol transportasi, kan sudah mulai disosialisasi itu, misalnya kalau naik motor tidak boleh boncengan, kalau bawa mobil kan pasti lewat tol, lewat jalan jalan, kan pasti ada pemeriksaan. Nah nanti akan kelihatan ini mudik atau bagaimana. Dari sisi kendaraan yang ditumpangi saja sudah kelihatan," jelasnya.

Gus Halim kembali menegaskan bahwa sampai hari ini pemerintah belum menyatakan melarang mudik melainkan berupa imbauan. "Tapi kalau namanya diam-diam, terus berangkatnya malam, terus pas banyak orang yang tidak tahu, penjagaannya banyak yang lengah, ya mana bisa kita memantau. Makanya kita tidak bisa melarang," imbuhnya.

Jokowi: Mudik Lebaran Sangat Berisiko Memperluas Penyebaran Virus Corona

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan mudik lebaran atau Idul Fitri 2020 sangat berisiko memperluas penyebaran virus corona (Covid-19). Menurut dia, pada arus mudik 2019 terjadi pergerakan kurang lebih 19,5 juta masyarakat ke seluruh wilayah Indonesia.

"Di tengah merebaknya pandemi Covid-19, adanya mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran Covid-19," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Senin (30/3/2020).

Jokowi menyebut mobilitas arus mudik terjadi lebih awal sejak DKI Jakarta menetapkan status tanggap darurat virus corona. Kebijakan physical distancing berimbas terhadap pendapatan para pekerja informal sehingga mereka memutuskan untuk mudik lebih awal.

"Selama 8 hari terakhir ini tercatat ada 876 armada bis antar provinsi yang membawa kurang lebih 14 ribu penumpang dari Jabodetabek ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY (DI Yogyakarta)," jelas dia.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Basuki Ungkap Luhut Protes Rumah Menteri di IKN Kecil
Menteri Basuki Ungkap Luhut Protes Rumah Menteri di IKN Kecil

rumah miliknya sudah jadi dibangun dan rumah tersebut tidak mewah.

Baca Selengkapnya
Polusi Udara, PNS Jakarta WFH Kembali Mulai September 2023
Polusi Udara, PNS Jakarta WFH Kembali Mulai September 2023

Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir kualitas udara di Jakarta sempat menduduki rangking satu terburuk dari seluruh kota di dunia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pak Bas Blak-blakan Isi Rumah Menteri di IKN, Luhut Protes: Lho Kok Kecil!
VIDEO: Pak Bas Blak-blakan Isi Rumah Menteri di IKN, Luhut Protes: Lho Kok Kecil!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, rumah para menteri di IKN lebih kecil ketimbang rumah menteri di Widya Chandra Jakarta.

Baca Selengkapnya
Cara Heru Budi Awasi ASN DKI WFH: Saya Video Call, Kamu di Mana?
Cara Heru Budi Awasi ASN DKI WFH: Saya Video Call, Kamu di Mana?

Menurut Heru, pengawasan terhadap ASN DKI yang sedang WFH telah dilakukan secara maksimal.

Baca Selengkapnya
PNS WFH Demi Tekan Polusi, Said Iqbal: Harus Berlaku juga Bagi Buruh
PNS WFH Demi Tekan Polusi, Said Iqbal: Harus Berlaku juga Bagi Buruh

Kebijakan WFH hanya berlaku bagi pegawai PNS/ASN. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan sosial antara PNS dan pegawai swasta.

Baca Selengkapnya
Fahri Hamzah: Masih Banyak Keluarga Tinggal di Hunian Tak Layak
Fahri Hamzah: Masih Banyak Keluarga Tinggal di Hunian Tak Layak

Dia menilai masih banyak masyarakat tinggal di hunian tidak layak.

Baca Selengkapnya
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia
Hari Kedua PNS WFH, Jakarta Masih jadi Kota dengan Polusi Terburuk Dunia

Sebelumnya, kualitas udara Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terkotor di dunia.

Baca Selengkapnya
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa
Didesak Ikut WFH Gara-Gara Polusi Udara, Apindo: Pabrik, Hotel Mana Bisa

Apindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara

Berdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari
Begini Potret Gang Permukiman Padat Penduduk di Bandung, Hanya Selebar Badan dan Tak Terpapar Sinar Matahari

Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi

Baca Selengkapnya
Rumah Menteri di Ibu Kota Nusantara Lebih Kecil Dibanding Widya Chandra, Komentar Menko Luhut Mengejutkan
Rumah Menteri di Ibu Kota Nusantara Lebih Kecil Dibanding Widya Chandra, Komentar Menko Luhut Mengejutkan

Pembangunan rumah dinas untuk Menteri PUPR sudah selesai dengan fasilitas standar, seperti kamar tidur, dapur, ruang tamu dan ruang rapat.

Baca Selengkapnya
Anies Minta Kebijakan Aturan Pembebasan PBB-P2 Disosialisaskan: Supaya Tidak Terkejut
Anies Minta Kebijakan Aturan Pembebasan PBB-P2 Disosialisaskan: Supaya Tidak Terkejut

Anies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.

Baca Selengkapnya