Warisan BI, konglomerasi keuangan menjamur di Indonesia
Merdeka.com - Konglomerasi bidang keuangan disebut sangat banyak dan menjamur di Indonesia. Satu perusahaan keuangan bisa mempunyai banyak anak usaha yang fokus bisnisnya berbeda. Misal, sebuah bank besar mempunyai perusahaan asuransi, sekuritas serta lembaga keuangan lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achsanul Qosasih dalam acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (3/5).
Menurut Achsanul, konglomerasi keuangan menjamur karena warisan pengawasan Bank Indonesia (BI) sebelum dipindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Indonesia tidak bisa mengatur anak perusahaan seperti sekuritas karena pengawasannya ketika itu hanya pada jasa perbankan.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
"Aneh di Indonesia konglomerasi di bidang keuangan banyak. Bisa miliki bank, asuransi, koperasi dan perusahaan lain dan dimiliki satu orang. Seperti ini terjadi terang-terangan ada. Ada aturan BI disiasati kepemilikan mereka itu," ucap Achsanul.
Kelemahan bank sentral ini dinilai akan tertutup dengan hadirnya OJK. Sebab, OJK saat ini bisa mengawasi baik perbankan maupun pasar modal. Achsanul juga meminta OJK segera mengambil keputusan terkait konglomerasi sektor keuangan ini.
"Kemudian juga 2008 kita kena krisis akibat keputusan satu atap, sektor satu atap. Keuangan di BI, dan BI keputusan tunggal. Aturan tunggal dia yang buat, dia meriksa, dia menghukum, dia pelaksanaan. Sekarang kita pisahkan dengan OJK," tegasnya.
Di tempat yang sama, pengamat perbankan Ryan Kiryanto mengakui keberadaan OJK akan membuat industri keuangan lebih efisien. Walau satu perusahaan mempunyai banyak anak usaha namun koordinasi bisa satu atap di bawah OJK.
"Dulu BI engga punya kewenangan ke sekuritas. Sekarang OJK punya tangan mau perbankan atau sekuritas," tutupnya. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mengimbau kepada nasabah PT BPR Sumber Artha Waru Agung agar tetap tenang.
Baca SelengkapnyaPencabutan izin usaha PT BPR Lubuk Raya Mandiri merupakan bagian tindakan pengawasan yang dilakukan OJK.
Baca SelengkapnyaOJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
Baca SelengkapnyaTerkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.
Baca SelengkapnyaPenempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.
Baca SelengkapnyaOJK telah menetapkan Perumda BPR Bank Purworejo dalam status pengawasan Bank Dalam Penyehatan dengan pertimbangan Tingkat Kesehatan (TKS).
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.
Baca SelengkapnyaAlasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaOJK telah melakukan pencabutan izin kepada sejumlah bank di daerah.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya