Waskita Karya Target Laba Bersih 2018 Naik 8 Persen
Merdeka.com - PT Waskita Karya (Persero) mencatatkan laba bersih hingga kuartal III 2018 sebesar Rp 4,49 triliun. Capaian tersebut meningkat 53,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,92 triliun.
Direktur Keuangan PT Waskita Karya, Haris Gunawan mengatakan, dengan pencapaian tersebut, pihaknya optimis laba bersih sepanjang 2018 dapat tumbuh mencapai 8 persen dari kuartal III-2018.
"Laba bersih Waskita Karya (diharapkan) ikut melonjak sebesar 8 persen. Per Desember 2017 laba kita tahun lalu Rp 4,2 triliun, jadi per September 2018 laba kita sudah capai Rp 4,49 triliun," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/1).
-
Bagaimana Waskita Karya terlibat? Dalam proyek tersebut Waskita Karya hanya sebagai kontraktor pelaksana atau penyedia jasa.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Bagaimana Wamentan berharap hilirisasi kelapa meningkatkan penghasilan? Wamen mengatakan inovasi dan hilirisasi harus dilakukan secara cepat agar masyarakat memiliki penghasilan yang meningkat.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa yang digugat dari Waskita Karya? Dalam gugatan tersebut terdapat tiga lembaga berbeda yang mereka gugat, yaitu PT Waskita Karya (Tergugat I), Kedutaan Besar India (Tergugat II) dan PT Bita Enarcon Engineering (Tergugat III).
-
Bagaimana Wiguna meningkatkan usahanya? Mencoba Berbagai Usaha Kisah Wiguna yang inspiratif itu memang penuh perjuangan dan kegagalan. Di awal-awal merintis usaha, dirinya selalu menemui hambatan bahkan kerugian. Usahanya baru benar-benar bejualan setelah pelan-pelan merutinkan sedekah.
Haris menambahkan, selain mematok laba bersih Perseroan juga menargetkan pendapatan usaha di 2018 meningkat 10 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 45,1 triliun. Keyakinan itu didapati lantaran tiga tahun terakhir Perseroan telah mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan hingga mencapai 100,31 persen.
"Kita targetkan di 2018 kemarin adalah tumbuh 10 persen. Ini kenapa belum saya sebutkan angka karena kita dalam proses audit jadi masih akan naik jadi kita tidak sebutkan di sini," katanya.
Sedangkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini, perusahaan pelat merah ini menyiapkan sebesar Rp 25,3 triliun. Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan jalan tol.
Direktur Keuangan PT Waskita Karya, Haris Gunawan mengatakan, capex tersebut memang didominasi oleh proyek pembangunan jalan tol. Sebab, di 2019 ini pihaknya masih akan menargetkan beberapa pembangunan jalan tol kembali.
"Kita memang untuk tahun 2019 kita mengalokasikan capex sekitar Rp 25,3 triliun. Kenapa besar? karena kita tahun ini masih punya target membangun beberapa tol kita tidak bisa sebutkan dulu mana-mana saja dalam proses," kata Haris.
Haris merincikan, capex tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan dan pengembangan proyek jalan tol sebesar 78,9 persen. Kemudian untuk prikes dialokasikan sebesar 3,6 persen, properti sebanyak 4 persen, dan energi mencapai 4,3 persen.
"Dan sisanya 9 persen adalah di kontruksi. Itu biasanya untuk pembelian alat-alat dan keperluan proyek," imbuhnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan aset ini diikuti oleh peningkatan kinerja keuangan lainnya pada 2023. Laba bersih naik 521 persen, mencapai Rp1,87 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWOM Finance Raup Laba Sebelum Pajak Rp85,7 Miliar di Kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,51 triliun selama periode tahun buku 2022.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi utang ini rangkaian proses restrukturisasi Waskita Karya secara menyeluruh.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk meningkatkan bisnisnya, ada tiga fokus utama dalam pengembangannya.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN menargetkan proses tersebut bisa selesai pada awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya