Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada, 3 Miliar Penduduk Bumi Terancam Kena Dampak Perubahan Iklim

Waspada, 3 Miliar Penduduk Bumi Terancam Kena Dampak Perubahan Iklim Dampak perubahan iklim di Afghanistan. ©Hoshang Hashimi/AFP

Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa menyebut bahwa ada sekitar 3 miliar penduduk dunia yang terancam dampak perubahan iklim. Angka ini sampir sekitar setengah dari total populasi dunia.

Dengan begitu, isu keberlanjutan di berbagai aspek menjadi hal penting, termasuk ekonomi berkelanjutan. Caranya dengan menerapkan konsep ekonomi hijau dan ekonomi biru.

"Tentunya kita tidaklah asing dengan ancaman perubahan iklim yang dapat merenggut masa depan anak-anak kita dari kehidupan yang layak. Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC, lebih dari tiga miliar penduduk dunia, atau hampir setengah dari populasi dunia yang sangat rentan terhadap perubahan iklim," terang dia di hadapan 31 delegasi negara dan organisasi internasional di Development Ministerial Meeting G20, Belitung, Kamis (8/9).

Orang lain juga bertanya?

Adanya tantantan perubahan iklim ini, menurutnya diperlukan kerja sama dalam lingkup global. Tak hanya itu kerja sama antar negara dan organisasi internasional juga perlu diperkuat.

"Kita harus menyadari bahwa banyak negara berkembang yang tidak memiliki sumber dana yang cukup untuk meningkatkan upaya mencapai Agenda 2030," kata dia.

Agenda yang dimaksud adalah penurunan emisi karbon sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau 41 persen dengan bantuan internasional. Negara berkembang, jadi satu aspek penting yang menurut Suharso perlu dibantu upaya penekanan emisi karbonnya.

"Perlambatan ekonomi yang ada dan dampak jangka panjang Covd-19 mengharuskan kita untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dari sumber-sumber inovatif," tambah dia.

Butuh Dana USD 3,7 Triliun

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa dunia membutuhkan dana USD 3,7 triliun untuk membantu negara berkembang tengah mengalami kesulitan ekonomi. Dengan dana tersebut diperlukan untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan 2030.

Suharso pun mengajak negara-negara yang tergabung dalam G20 saling bekerjasama demi mencapai agenda yang telah disepakati.

"Hanya dengan mengalihkan 3,7 persen dari USD 100 triliun total aset investor institusional yang tersedia di tingkat global, kita dapat menutup kebutuhan pembiayaan kita," ujar Suharso dalam membuka sidang Development Ministerial Meeting (DMM) G20 di Belitung, Kamis (8/9).

Di hadapan para delegasi, Suharso menuturkan, negara G20 harus menyadari bahwa banyak negara berkembang yang tidak memiliki sumber dana yang cukup untuk meningkatkan upaya mencapai agenda 2030. Agenda 2030 yaitu pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang disepakati oleh negara-negara G20.

Menurutnya, perlambatan ekonom serta dampak jangka panjang Covid-19 mengharuskan negara-negara untuk memobilisasi pembiayaan tambahan dari sumber-sumber inovatif.

Reporter: Arief Rahman Hakim

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045
70 Persen Penduduk Indonesia Diprediksi Tinggal di Kota pada 2045

Meningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.

Baca Selengkapnya
Putu Rudana: Sekitar 4 Miliar Penduduk Terancam Kelangkaan Air Sedikitnya Sebulan Sekali Per Tahun
Putu Rudana: Sekitar 4 Miliar Penduduk Terancam Kelangkaan Air Sedikitnya Sebulan Sekali Per Tahun

Untuk itu, ke depan juga diperlukan teknologi untuk wujudkan air bersih bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T

Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim

Sri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Waspada, Dunia Tengah Hadapi Neraka Iklim Bisa Berakibat Kelaparan Hebat
Waspada, Dunia Tengah Hadapi Neraka Iklim Bisa Berakibat Kelaparan Hebat

Jika tidak diantisipasi, tren gelombang panas ini dapat mendorong inflasi. Ini karena kelangkaan bahan pangan akibat turunnya produksi.

Baca Selengkapnya
Dirjen Planologi: D3TLH Jadi Rambu Pemanfaatan SDA untuk Pembangunan
Dirjen Planologi: D3TLH Jadi Rambu Pemanfaatan SDA untuk Pembangunan

Saat ini ada ancaman yang dihadapi bumi kita yang disebut Triple Planetary Crisis.

Baca Selengkapnya
Perubahan Iklim dan Peningkatan Sampah jadi Problem Besar Indonesia di Tahun 2023
Perubahan Iklim dan Peningkatan Sampah jadi Problem Besar Indonesia di Tahun 2023

Data dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 6 persen populasi atau sekitar 18 juta orang per tahun di Indonesia terserang ISPA.

Baca Selengkapnya
Dunia Alami Krisis Air Bersih, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Begini
Dunia Alami Krisis Air Bersih, Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Begini

Situasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan: 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia
Ilmuwan: 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah Manusia

Para ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.

Baca Selengkapnya
Sambangi PBB, Pimpinan BKSAP DPR Ingatkan Dana Perubahan Iklim 100 Miliar Dolar AS Wajib Ditepati
Sambangi PBB, Pimpinan BKSAP DPR Ingatkan Dana Perubahan Iklim 100 Miliar Dolar AS Wajib Ditepati

Pimpinan BKSAP DPR memaparkan isu Pembangunan Berkelanjutan saat menghadiri Inter-Parliamentary Union (IPU) Parliamentary Forum at The United Nation.

Baca Selengkapnya
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim

Nilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya