Waspada Kejahatan Digital dari Kode QR, Begini Ciri-cirinya
Merdeka.com - Kecanggihan teknologi membuat orang terbuai akan kemudahan yang diberikannya. Namun ternyata dari kemudahan dan kenyamanan yang diberikan, sekelompok orang atau oknum malah menyalahgunakan kemudahan tersebut dengan melakukan kejahatan-kejahatan.
Salah satu kejahatan digital saat ini adalah modus kejahatan dengan kode QR. Dikutip dari akun instagram resmi @indonesibaik.id, Jumat (25/11) ciri-ciri modus kejahatan sebagai berikut, apabila pelaku kejahatan siber membuat kode QR berisi situs phising, kemudian penjahatan tersebut menjebak korban untuk memasukan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi dan nomor kartu kredit.
Sementara untuk tampilan situs dibuat semirip mungkin dengan halaman log in media sosial atau bank.
-
Di mana penipu Quishing bisa memasang kode QR? Kode QR tersebut mungkin terlihat seperti yang sah atau terkait dengan transaksi yang sebenarnya.
-
Bagaimana hacker melakukan serangan phishing? Pelaku ancaman akan mengirim pesan phishing berisi kode QR; meminta penerima pesan untuk memindai kode tersebut, dan mengarahkan mereka ke laman palsu yang bisa menyerap identitas atau data yang bersifat privasi dan rahasia.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Apa contoh jenis kejahatan siber? Jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta pembayaran tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Apa yang dilakukan oleh penjahat siber untuk menipu pengguna? Serangan ini menggunakan teknik penipuan seperti Captcha palsu dan pesan kesalahan dari Chrome untuk menipu pengguna agar mengunduh malware yang dikenal sebagai stealer.
Untuk itu Anda harus tetap waspada dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas dengan beberapa hal ini:
1. Pastikan untuk tidak asl pindai kode QR dari sumber yang mencurigakan.
2. Waspadai kode QR yang dipasang di poster atau pamflet.
3. Pastikan secara fisik kode QR itu bukan tempelan atau stiker.
4. Cek kembali URL resmi website yang dipindai.
5. Perhatikan setiap tautan yang muncul. Curigai jika tautan berupa URL pendek.
"Yuk, lebih waspada dan hati-hati terhadap kejahatan siber dengan modus kode QR, Sohib," tulis @indonesiabaik.id.
Tips Terhindar dari Kejahatan Digital Banking
Penggunaan media internet ini kian tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya di industri perbankan berkat layanan internet banking dan mobile banking.
Melalui layanan tersebut, nasabah kian dimudahkan untuk melakukan berbagai transaksi layanan perbankan. Seperti transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran (kartu kredit, rekening listrik, rekening telepon, asuransi), dan pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Namun, layanan tersebut memiliki celah untuk dilakukannya tindak kejahatan yang dilakukan oleh penjahat yang memiliki keahlian dalam penggunaan sistem atau yang sering disebut (Cyber Crimer). Bagi Cyber Crimer, kejahatan melalui internet banking/ mobile banking dapat menjangkau jutaan calon korban dengan biaya yang tidak mahal.
Alhasil, kasus kejahatan internet banking/ mobile banking ini kian marak terjadi dan merugikan banyak pengguna. Umumnya, baru mengetahui menjadi korban kejahatan digital banking saat mendapati saldo tabungan tak bersisa.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id Rabu (30/3), terdapat sebelas tips yang bisa diterapkan nasabah untuk terhindar dari kejahatan digital banking, yakni:
1. Tidak memberitahukan kode akses/ nomor pribadi Personal Identification Number (PIN) kepada orang lain;
2. Tidak mencatat dan menyimpan kode akses/ nomor pribadi SMS banking di tempat yang mudah diketahui orang lain;
3. Periksalah transaksi secara teliti sebelum melakukan konfirmasi atas transaksi tersebut untuk dijalankan;
4. Setiap kali melakukan transaksi, tunggulah beberapa saat hingga menerima respon balik atas transaksi tersebut;
5. Untuk setiap transaksi, nasabah akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS atau email yang akan tersimpan di dalam inbox. Periksa secara teliti isi notifikasi tersebut dan segera kontak ke bank apabila ada transaksi yang mencurigakan;
6. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN;
7. Bilamana SIM Card GSM hilang/ dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut;
8. Hati-hati dengan aplikasi di internet yang merupakan spam atau malware yang mungkin dapat mencuri data-data pribadi dan menyalahgunakannya di kemudian hari;
9. Tidak melakukan transaksi internet di tempat umum seperti warnet, WIFI gratis, karena datadata kita berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama;
10. Tidak lupa melakukan proses log out setelah selesai melakukan transaksi di internet banking; serta
11. Jika berganti ponsel, pastikan bahwa semua data-data sudah terhapus untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak lain yang menggunakan ponsel tersebut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Quishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaKejahatan digital yang menyasar layanan pembayaran digital QRIS, dapat menguras isi rekening.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen secara year on year (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenipuan modus QRIS harus membuat para pedagang dan lembaga lebih berhati-hati
Baca SelengkapnyaUntuk menjaga keamanan saldo e-wallet dan mencegah penipuan online, setiap pengguna harus mengenali tanda-tanda penipuan.
Baca SelengkapnyaKorban akan dimintai data pribadi perbankan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaSaatnya lebih aware dengan modus kejahatan siber yang mengancam!
Baca SelengkapnyaNasabah perlu memperhatikan informasi yang muncul saat scan barcode, mulai dari jumlah pembayaran hingga detail transaksi telah sesuai dengan yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSalah satu nasabah tabungan di Kota Malang, Jawa Timur harus kehilangan saldo di rekeningnya hingga Rp1,4 miliar.
Baca Selengkapnya