Wimboh: OJK tak hanya stabilkan keuangan tapi kurangi rakyat miskin
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih periode 2017-2022, Wimboh Santoso berharap dalam kepemimpinannya nanti, anggota komisioner OJK dapat kompak dan sepakat dalam mengambil setiap keputusan demi kebaikan kelembagaan.
Wimboh juga menginginkan OJK tidak hanya mampu menjadi lembaga keuangan yang hanya mampu menstabilkan sektor keuangan. "Itu kan nanti bagaimana leadership seorang ketua, pertama kita harus kompak dan sepakat," ujar Wimboh saat ditemui di Gedung DPR MPR, Jakarta, Kamis (6/7).
"OJK itu lembaga yang diharapkan konsideranya menstabilkan sektor keuangan dan kebijakannya juga memfasilitasi adanya memakmurkan masyarakat. Semuanya itu kan arahnya ke sana," tambahnya.
-
Bagaimana OJK menjaga stabilitas sektor jasa keuangan? Stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
Wimboh mengatakan, kestabilan sektor keuangan harus mampu mengurangi rakyat miskin. Selain itu. Kestabilan sektor keuangan harus mampu meningkatkan perekonomian rakyat.
"Jadi stabil iya, tapi harus memberikan stimulus untuk bekerja mengurangi rakyat miskin meningkatkan ekonomi itu harus. Jadi kalau hanya menstabilkan keuangan gampang. Perketat ketentuannya, stabil pasti tapi nggak gerak. Spiritnya harus kita buat ya," jelasnya.
Sejauh ini, belum ada pembahasan mengenai posisi anggota terpilih dalam kelembagaan OJK. Hal tersebut akan ditetapkan usai pelantikan komisioner OJK yang rencananya akan dilakukan beberapa waktu mendatang.
"Belum lah, nanti dulu ya, 20 atau 21 Juli mendatang itu kalau dilantik ya. Saya enggak tahu persisnya. Pokoknya habis itu kita langsung lakukan rapat pertama," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi XI DPR RI memutuskan 7 (tujuh) orang Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022, sebagai berikut:
1. Wimboh Santoso, sebagai Ketua
2. Nurhaida, sebagai Anggota
3. Tirta Segara, sebagai Anggota
4. Riswinandi, sebagai Anggota
5. Heru Kristiyana, sebagai Anggota
6. Hoesen, sebagai Anggota
7. Ahmad Hidayat, sebagai Anggota.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca SelengkapnyaOJK perlu mengambil peran sebagai enabler dan menjadi salah satu pilar utama agar sektor jasa keuangan tetap stabil.
Baca SelengkapnyaProgram Gencarkan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaForum tersebut juga dihadiri oleh Kepala Biro Ekonomi Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Syakyakirti.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca SelengkapnyaOJK persiapkan sektor keuangan untuk penuhi komitmen hijau Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaPeningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan sejumlah kebijakan yang diambil guna menjaga sistem keuangan nasional.
Baca SelengkapnyaOJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasan
Baca Selengkapnya