Wujud Dukungan BNI Saat RI Tercapai Bonus Demografi
Merdeka.com - Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Negara Indonesia (BNI), Sis Apik Wijayanto, mengatakan bonus demografi tidak hanya berpengaruh dari segi rumah saja, tetapi juga di kebutuhan lainnya, dari konsumsi sampai rekening tabungan. Selain itu, tercapainya bonus demografi erat kaitannya dengan mulai aktifnya milenial dalam dunia ekonomi dan transaksi pembelian rumah.
"Dalam rangka mewujudkannya, BNI sebagai bank pemerintah menyalurkan program KPR, baik dalam program pemerintah, maupun program komersial. Program komersial seperti BNI Griya, dan ini merupakan bagaimana peran BNI sebagai agent of development," ujar Sis pada sesi diskusi virtual Tapera Editors Club (TEC) bertajuk, "Bonus Demografi dan Tantangan Pembiayaan Perumahan", Senin (19/10).
Sis menambahkan bahwa Bank BNI hadir dalam mendukung pemenuhan pembangunan masyarakat Indonesia, terutama dengan adanya backlog dan bagaimana menangkap peluang bonus demografi ke depannya, terutama untuk pembiayaan perumahan. Terlebih, saat ini terjadi dinamika generasi di masyarakat, mulai dari milenial, gen z, dan gen x.
-
Bagaimana BNI membantu akses perumahan? Terlebih, Ringkas memiliki pendekatan inovatif terhadap pembiayaan perumahan secara digital, sehingga meningkatkan aksesibilitas terhadap program BNI Griya.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Siapa yang mendorong nasabah BRI untuk menabung? Supervisor Penunjang Operasional BRI Cabang Sumenep, Ihwan Hariyana mendorong nasabah BRI berlomba-lomba menabung agar memiliki kesempatan menang hadiah mobil seperti Adna.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
Menurut Sis, generasi milenial zaman sekarang lebih mengutamakan kebutuhan gaya hidupnya saat sudah berpenghasilan. "Semuanya berbeda fasenya, kalau anak muda sekarang sudah mulai mengarah pada kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan travelling, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Artinya, sekarang kebutuhan mereka masih di mengutamakan lifestyle," tambah Sis.
Salah satu program yang sudah disiapkan oleh BNI adalah Program BNI Griya Angsuran Suka-Suka. Program ini dapat diakses secara digital, sehingga tidak perlu memakai cara-cara konvensional, seperti datang langsung ke bank.
"Meski mereka (generasi milenial) lebih mengutamakan kebutuhan travelling, Angsuran Suka-Suka di sini hanya mengenakan biaya bunga selama 2 tahun pertama. Sehingga, anak muda bisa sedikit-sedikit berinvestasi untuk kebutuhan rumahnya di masa depan. Kita harap anak-anak muda bisa menangkap bahwa mereka jangan hanya memprioritaskan kegiatan yang konsumtif, tetapi sisanya bisa dialokasikan untuk investasi bunganya dulu. Nanti, kalau sudah menikah, tinggal dilengkapi dengan angsuran," ungkap Sis.
Gandeng BP Tapera
Sosialisasi yang dilakukan pada kaum milenial ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah, terutama dalam menuju bonus demografi. Bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), BNI menyusun strategi bagaimana memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan pembiayaan perumahan.
Data BNI menyatakan bahwa Indonesia akan alami fase bonus demografi antara 2020 sampai 2030. Adapun, bonus demografi tergambar dari kecenderungan data penduduk yang lebih banyak di usia produktif.
"Hal ini tercermin dari bagaimana saat ini jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) adalah sebanyak 70 persen dan penduduk usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun atau usia produktif 30 persen. Maka dari itu, Indonesia perlu mempersiapkan beberapa hal, salah satunya adalah sisi perumahan," tuturnya.
Sis menyebutkan sebuah prediksi dalam paparannya yang membandingkan kondisi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan pendapatan perkapita tahun 2016 dan 2046. Jika tahun 2016, PDB berhasil ada di angka USD 0,92 triliun dan pendapatan perkapita USD 3.600, maka pada 30 tahun berikutnya (2046), PDB diprediksikan akan menyentuh angka USD 9,1 triliun, diikuti dengan pendapatan perkapita sebesar USD 29.000. Maka dari itu, bonus demografi dapat berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan 12,7 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaMenaker Ida berpesan untuk terus mengembangkan program-program pembangunan ketenagakerjaan pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaKerja sama in diharapkan dapat membantu masyarakat agar mengakses perumahan yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaAgen BRILink menjadi salah satu penyokong tumbuhnya DPK Bank BRI sebanyak Rp1.389,66 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bonus demografi bisa mewujudkan Indonesia emas.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa memonetisasi pembangunan infrastruktur supaya menghasilkan income untuk negara, solusinya adalah memperbanyak pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaNKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaBTN siap membidik potensi pangsa pasar pembiayaan rumah yang lebih besar lagi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.
Baca Selengkapnya