Wujudkan swasembada pangan, Kementan ciptakan mesin tani canggih
Merdeka.com - Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan) memperkenalkan tiga alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung swasembada pangan. Mesin baru ini diklaim menghemat biaya dan waktu produksi pertanian.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Astu Unadi, mengatakan pihaknya telah merekayasa 3 purwarupa alat dan mesin yang terdiri dari mesin panen multi komoditas, mesin olah tanah amphibi, dan mesin penanam jagung. Menurutnya, kesemua mesin ini dapat menghemat biaya produksi sampai 50 persen.
"Dengan mesin ini hemat biaya lebih 50 persen. Pertama waktu cepet, ongkos murah. Mesin pemanen multi komoditas dapat digunakan untuk memanen jagung atau padi," jelasnya di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Tangerang, Kamis (23/6).
-
Bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksi? Dengan meningkatkan efisiensi produksi, biaya produksi dapat ditekan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan inflasi. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan karyawan, investasi di bidang teknologi dan infrastruktur, atau mengurangi beban regulasi yang menghambat produktivitas.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Pertamina mencapai efisiensi biaya? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Bagaimana produsen tahu di Purwakarta menghemat biaya produksi? Agar tidak merugi saat tidak menaikkan harga, Nana lebih memilih memperkecil ukuran tahu buatannya.'Supaya tak merugi sekaligus menghemat biaya produksi, terpaksa kami memperkecil ukurannya,' kata dia, Kamis (23/11), mengutip Liputan6.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
Mesin olah tanah, selain untuk mengolah tanah, juga berfungsi mencacah sisa jerami jagung atau padi. "Mesin ini juga dapat dilakukan dalam keadaan lahan tergenang atau lahan kering sekaligus sehingga dapat menghemat waktu, bahan bakar dan tenaga kerja," tuturnya.
Terakhir, mesin penanam jagung digunakan untuk menanam bibit pada lahan kering dengan jumlah 2 baris. Dia juga menjelaskan kalau mesin ini bukan hanya untuk jagung melainkan untuk padi.
"Program kita kan padi, jagung kedelai. Tahun ini beralih ke jagung, target kita swasembada jagung," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanfaatan inovasi teknologi dapat meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaKementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.
Baca SelengkapnyaProgram optimasi lahan rawa di Merauke ini memberikan harapan baru untuk menjadikan wilayah paling timur Indonesia ini sebagai lumbung pangan.
Baca SelengkapnyaSetelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) terus upayakan peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaLangka nyata ini untuk mendorong peningkatan produktivitas padi nasional.
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca SelengkapnyaSafrizal juga menyampaikan bahwa Mentan akan mendukung program kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaTak hanya berdampak pada efisiensi biaya produksi, program Electrifying Agrucultur (EA) yang dihadirkan PLN juga bermanfaat pada lingkungan.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca Selengkapnya