WWF dukung Menteri Susi larang penggunaan pukat harimau
Merdeka.com - World Wide Fund for Nature (WWF) mendukung keputusan pemerintah melarang penggunaan trawl atau pukat harimau untuk menangkap ikan. Sebab, alat tangkap tersebut berkontribusi besar terhadap rusaknya habitat dan eksploitasi kekayaan laut.
"Penerbitan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 2/2015 untuk menghentikan total penggunaan alat penangkapan ikan jenis trawl di perairan Indonesia merupakan langkah yang tepat," kata Manajer Perbaikan Perikanan Tangkap dan Budidaya WWF-Indonesia Abdullah Habibi dalam siaran pers, Minggu (8/2).
Selain itu, pukat harimau juga mengancam populasi biota kunci yang menjaga keseimbangan alam di kawasan perairan seperti penyu dan ikan hiu.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Apa dampak eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan? Mengambil sumber daya alam secara berlebihan memiliki dampak yang serius bagi bumi dan lingkungan.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Bagaimana angin muson mempengaruhi perikanan di Sumut? Di sisi lain, perikanan juga mengalami dampak dari angin muson karena perubahan pola arus laut yang membawa hasil laut ke perairan yang berbeda.
-
Apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan? 'Bantuan berupa mesin 13 PK sebanyak 11unit dan Has sebanyak 11unit untuk Kelompok Nelayan Teluk Dalam 2 di Kecamatan Teluk Pandan,' katanya, Senin (11/12).
Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 18 persen-40 persen tangkapan trawls berupa udang dan ikan. Sisanya adalah tangkapan sampingan yang tidak bernilai ekonomis tinggi.
Ini sesuai dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dia menyebut pukat harimau menjadi penyebab sumber daya ikan demersal sudah mencapai status tereksploitas penuh (fully exploited). "Dan potensi sumber daya udang dalam status 'overfishing'."
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti memberikan kesempatan selama tiga bulan kepada nelayan untuk beralih dari penggunaan trawl ke alat tangkap lain yang lebih ramah lingkungan. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susi terlihat bersemangat mengikuti Pawai Bebas Plastik. Ia juga membentangkan poster-poster menggegerkan.
Baca SelengkapnyaPenenggelaman melalui teknik pengeboman ini dipopulerkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaLuluk menyampaikan Indonesia berperan penting mendorong keberlanjutan ekonomi laut dan ketahanan pangan global.
Baca SelengkapnyaIkan ini memiliki bentuk tubuh yang mirip belut besar dan ekor berbentuk sirip.
Baca SelengkapnyaRieke Diah Pitaloka ikut kritik kebijakan pemerintah soal ekspor pasir laut melalui Instagram.
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaDilansir dari a-z animals, dalam suatu klip yang menampilkan seorang pria yang sedang berada di perahu menyaksikan kejadian yang cukup mengejutkan.
Baca Selengkapnya