XL Axiata Berniat Beli Mayoritas Saham Pemilik First Media
Merdeka.com - PT XL Axiata Tbk berencana mengakuisisi mayoritas saham PT Link Net Tbk. XL Axiata akan membeli 66,03 persen atau setara 1,816 miliar lembar saham Link Net dari Asia Link Dewa Pte.Ltd dan PT First Media Tbk.
PT XL Axiata, dalam surat negosiasi rencana pengambilalihan kepada OJK, mengatakan kedua belah pihak telah menandatangani term sheet yang belum mengikat pada 30 Juli 2021.
"Apabila Perjanjian Jual Beli (PJB) telah ditandatangani, setelah selesainya akuisisi, XL atau XL Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net," tulis Sekretaris Perusahaan XL, Ranty Astari Rachman, dikutip Sabtu (31/7).
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Kenapa XL Axiata ingin merger dengan Smartfren? Pasalnya, pihak XL Axiata menyadari bahwa persaingan di industri seluler akan berat jika mereka berdiri sendiri dan tidak melakukan merger.
-
Apa yang terjadi dengan XL Axiata? Kabar pengunduran Dian ini cukup mengejutkan. Pasalnya XL Axiata saat ini sedang menjajaki merger dengan Smartfren.
-
Mengapa XL Axiata dan Smartfren ingin merger? Dian mengungkapkan bahwa konsolidasi atau penggabungan dua operator tidak hanya menguntungkan bagi perusahaan yang terlibat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan industri secara keseluruhan.
-
Kenapa XL Axiata dan Smartfren butuh persetujuan pemegang saham? Setelah semua persetujuan didapat, kami berencana untuk membentuk entitas baru yang akan dikenal dengan nama XLSmart, yang ditargetkan untuk mulai beroperasi pada hari pertama merger, yang dijadwalkan berlangsung dalam semester pertama tahun 2025.
-
Bagaimana XL Axiata meningkatkan penetrasi FMC? XL Axiata dengan Link Net diharapkan akan mampu meningkatkan penetrasi layanan konvergensi di Indonesia.
XL menyebut aksi korporasi ini bertujuan untuk mengembangkan, memperluas, dan memperkuat posisi bisnis XL dan Axiata di bidang penyediaan jasa telekomunikasi kepada para pelanggan.
Head of Corporate Communications XL, Tri Wahyuningsih, menyebut pihaknya berharap proses Sales and Purchase Agreement (SPA) bisa didapat dalam 4 minggu ke depan.
"Untuk saat ini, belum ada pembicaraan mengenai harga," ujarnya pada merdeka.com.
MNC-Indosat-XL Axiata Bertarung Perebutkan Saham Link Net
Sebelumnya, pada 2015 lalu, PT Media Nusantara Citra dan PT Indosat dikabarkan bertarung dalam rencana akuisisi saham penyedia jasa internet, PT Link Net. Per Maret 2015, PT First Media milik Grup Lippo dan CVC Capital Partners menguasai 67,3 persen saham Link Net.
Dilansir dari Reuters, menurut Direktur First Media Richard Kartawijaya, pihaknya memang ingin menjual sahamnya di Link Net.
Gayung bersambut, CEO Indosat Alexander Rusli tertarik dengan kemungkinan pembelian saham ini dan tengah mengkajinya. "Kita sedang mempelajari apakah ini investasi yang bagus atau tidak untuk kita," tuturnya.
Investor Relations Manager MNC, Christy Kusuma Atmaja, juga tengah menjajaki kemungkinan pembelian saham Link Net. "Kita mengincar Link Net karena ini yang tengah dijual untuk (penyedia) layanan broadband," ujarnya.
PT XL Axiata juga dikabarkan tertarik untuk membeli saham Link Net. Namun, juru bicara XL Axiata Turina Farouk hingga saat ini enggan berkomentar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaSelain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaFMC digadang-gadang menjadi opsi baru menggenjot pendapatan operator seluler.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah faktor-faktor yang mendorong XL bisa meraih pendapatan sebesar itu.
Baca SelengkapnyaXL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca Selengkapnya