XL Axiata Berniat Kembali Jual Tower
Merdeka.com - XL Axiata berencana kembali menjual tower yang dimiliki perusahaan. Meski demikian sejauh ini masih belum ada pengumuman secara resmi ke pasar karena masih dalam tahap persiapan.
Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajuddin, mengatakan saat ini pihaknya masih memiliki 4.500 tower. Sebelumnya XL Axiata telah menjual sekitar 6.000 tower. Tower-tower tersebut dijual dalam kurun waktu 2014-2016.
"Kami sedang merencanakan menjual tower ini, tapi kami masih dalam tahap persiapan. Kapan? Kalau bisa secepatnya tapi belum bisa dipastikan waktunya, pada waktu yang tepat nantinya," kata dia, di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Dimana XL Axiata fokus perkuat jaringan? Sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.
-
Mengapa XL Axiata membangun jaringan di Sulawesi? 'Sulawesi merupakan salah satu wilayah yang sangat menantang bagi XL Axiata dalam menggelar jaringan dan layanan telekomunikasi juga data. Pulau ini sangat luas dengan geografis yang tidak mudah. Di sisi lain, Sulawesi juga menjadi pintu gerbang menuju Kawasan Timur Indonesia dengan kota-kota penting dan tentunya pasar yang potensial. Karena itu, di Sulawesi kami tetap berusaha keras untuk terus menghadirkan layanan XL Axiata di area yang terus meluas hingga desa-desa pelosok.
-
Apa yang XL Axiata perluas di Sulawesi? PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperluas jaringan Fix Mobile Convergence (FMC) di Sulawesi.
-
Bagaimana XL Axiata ingin menanggapi kehadiran Starlink di Indonesia? 'Pemerintah perlu memastikan equal playing field antara Starlink dengan operator yang sudah ada. Hal ini akan mendorong persaingan sehat dan meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat. Kami pun siap untuk berkolaborasi dengan Starlink dan membuka peluang kerjasama untuk memperluas jangkauan layanan internet,' lanjut Marwan.
-
Apa yang dibangun oleh XL Axiata di Sulawesi? XL Axiata meresmikan beroperasinya jaringan backbone fiber optic jalur Gorontalo – Palu untuk melayani lonjakan trafik layanan seluler di seluruh Sulawesi dan mendukung layanan internet rumah.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
Dia menjelaskan, rencana penjualan tower ini bergulir karena tower-tower tersebut tidak lagi strategis. Sebab, ketergantungan terhadap tower-tower tersebut makin berkurang, seiring peningkatan jaringan yang dilakukan perusahaan.
"Satu site ini dia link ke banyak site. Satu site menopang sekitar 10-20 site. Tapi ketika bergerak ke distributed core architecture, jadi site-site ketergantungannya sudah berkurang. Dari 10-20 site mungkin satu bergantung 2-3 site saja," jelas Adlan.
Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sebelumnya perusahaan memang tidak berniat menjual sisa tower tersebut karena dinilai masih strategis. Namun seiring ekspansi jaringan yang dilakukan, perusahaan tidak lagi bergantung pada tower ini sehingga bisa dijual.
"Persiapan bukan cuma di XL Axiata, tetapi juga melihat kondisi pasar. Yang menjajaki menjual tower kan bukan hanya kami, jadi kami tidak bisa memberikan jawaban pasti. Harus melihat dari sisi buyer juga," tandas Dian.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca SelengkapnyaLayanan Fixed Mobile Convergence (FMC) diharapkan jadi ladang pendapatan baru XL Axiata.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mengkaji langkah strategis agar X membuka kantor di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.
Baca SelengkapnyaBergabungnya salah satu penyedia layanan internet kabel terbesar di Indonesia tersebut sebagai bagian dari tindak lanjut bergabungnya Link Net dengan XL Axiata.
Baca SelengkapnyaRespons XL Axiata tak terduga saat ramai Starlink.
Baca SelengkapnyaMorowali menjadi kota/kabupaten ke 3 di Sulawesi Tengah yang telah terjangkau layanan konvergensi ini.
Baca SelengkapnyaPada periode ini, pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp 23,38 triliun, atau sekitar 92 persen dari total pendapatan.
Baca SelengkapnyaMulai tahun 2026 mendatang, Hutama Karya akan lebih banyak melepas kepemilikan tol dari pada membangun tol JTTS.
Baca SelengkapnyaSelain membagi dividen, rapat pemegang saham memutuskan melakukan perubahan jajaran manajemen.
Baca Selengkapnya