YLKI Desak Pemerintah Jaga Keamanan Pasokan Pangan Selama Ramadan
Merdeka.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah untuk menjaga ketersediaan stok pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Sebab, pada momen tersebut biasanya akan terjadi lonjakan permintaan bahan pangan sekitar 20-30 persen.
"Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan Kementerian Pertanian dan Bulog harus mampu meyakinkan pasar (publik), bahwa pasokan bahan pangan dalam keadaan cukup, sampai Hari Lebaran. Termasuk untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan pangan," kata Tulus melalui keterangan resminya, Jumat (26/4).
Tulus mengatakan pemerintah juga harus mampu menjaga serta melancarkan arus distribusi barang. Sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, akibat gangguan distribusi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa tujuan utama Kementan dalam menangani potensi krisis pangan? Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton. Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun 2023 karena adanya iklim ekstrem El-Nino. Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya - upaya yang wajib untuk dilakukan.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Oleh karena itu, YLKI mendesak Kementerian Perdagangan untuk mampu mengendalikan pelaku pasar besar, agar tidak menjadikan momen bulan puasa untuk mengeksploitasi konsumen dengan kenaikan harga yang ugal-ugalan.
"Oleh karenanya kontrol pasar secara ketat termasuk menjaga kelancaran arus distribusi barang, akan berkontribusi signifikan terhadap harga," katanya.
Tulus menegaskan jika pemerintah akan melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga, maka sasarannya harus jelas dan terukur. Ukurannya bukan seberapa banyak komoditas yang dilepas ke pasar, tetapi seberapa banyak masyarakat rentan yang akan terdampak dari operasi pasar tersebut. "Operasi pasar jangan hanya menjadi proyek saja" imbuh dia.
Di samping itu, YLKI juga mendorong Badan POM dan juga Dinkes untuk meningkatkan pengawasan pasar, guna memberikan jaminan bahwa selama bulan puasa komoditas bahan pangan yang beredar adalah bahan pangan yang aman. Seperti misalnya yang tidak terkontaminasi bahan-bahan berbahaya, dan bukan komoditas yang kadaluwarsa, atau bahkan mendekati kadaluwarsa.
"Harus diwaspadai adanya perilaku nakal pelaku usaha, yang melepas barang rusak atau kadaluwarsa ke pasaran, karena memanfaatkan momen melonjaknya permintaan terhadap komoditas pangan," jelasnya.
Terakhir dia mengimbau masyarakat agar menjaga konsumsi secara wajar, jangan melebihi kebutuhan harian yang terlalu tinggi. Sebab, perilaku konsumsi yang demikian akan mengakibatkan adanya distorsi pasar, seperti kelangkaan dan kemudian memicu kenaikan harga secara tidak wajar.
"YLKI juga mendorong masyarakat melakukan pengawasan di lapangan untuk memonitor pelaku usaha yang nakal dan melakukan pelanggaran. Pelanggaran tersebut harus segera dilaporkan ke kanal-kanal pengaduan yang tersedia, seperti Kemendag, Dinas Perdagangan, Balai POM, dan lain-lain," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan kebutuhan ikan secara nasional aman selama Ramadan hingga Lebaran.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaStok beras yang ada merupakan gabungan dari penyerapan lokal dan pengadaan impor.
Baca SelengkapnyaMenko Pangan juga mengingatkan kepada masyarakat agar tak perlu khawatir kekurangan stok beras dan stok pangan lainnya menjelang Nataru 2024/2025.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca Selengkapnya