YLKI Minta Masyarakat Tak Memborong Bahan Pangan Karena Panik Virus Corona
Merdeka.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta masyarakat di berbagai wilayah Tanah Air tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong atau panic buying. Sebab, hal ini dianggap dapat memicu terjadinya kelangkaan.
Dia juga meminta keseriusan pemerintah dan dinas terkait dalam meningkatkan pengawasan. "Guna mencegah beberapa oknum melakukan aksi penimbunan sejumlah bahan pangan," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/3).
Sebab, jika terjadi kelangkaan stok bahan pangan, Tulus memastikan akan memicu kenaikan harga pangan yang merugikan masyarakat selaku konsumen.
-
Kenapa masyarakat diimbau agar tidak panic buying? 'Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying BBM dan gas menjelang Pemilu 2024. Stok BBM dan gas di Inhu aman,' kata Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu uang hilang dan bijaksana dalam menggunakan social media.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
"Masyarakat, khususnya yang punya uang banyak, jangan egois untuk membeli sebanyak-banyaknya. Berkonsumsilah secara rasional," jelas Ketua Harian YLKI.
Rempah-Rempah Langka di Pasar Induk Kramat Jati
Ibu rumah tangga keluhkan kelangkaaan sejumlah rempah-rempah di pasar Induk Kramat Jati sejak lima hari terakhir. Akibat aksi borong yang dilakukan sejumlah orang, terkait pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang kini meresahkan masyarakat ibu kota Jakarta.
"Sekarang nyari rempah-rempah susah, kayak jahe, temulawak, kunyit. Semua mulai berkurang," kata Lina seorang warga yang tinggal di Kampung Melayu, saat dikonfimasi Merdeka.com, Rabu (18/3).
Dia menyebutkan bahwa kelangkaan sejumlah bahan rempah tersebut, disebabkan oleh aksi borong yang dilakukan sekelompok masyarakat. Untuk diolah menjadi ramuan jamu yang diyakini dapat mencegah terjangkit virus Corona.
Akibat kelangkaan sejumlah bahan rempah di pasar Induk Kramat Jati, Lina yang juga berstatus ibu rumah tangga merasa terganggu karena diakuinya sejumlah rempah tersebut sangat diperlukan. Terutama untuk keperluan memasak sehari-hari. "Ya sekarang harus muter otak, terpaksa ke bumbu instan. Mau tidak mau," imbuhnya.
Untuk itu dirinya meminta pemerintah bersama dinas terkait segera menggelar operasi pasar atau melakukan sidak. Agar kelangkaan sejumlah bahan rempah dapat segera diatasi. "Di pasar induk (Kramat Jati) aja langka, bagaimana pasar kecil lainnya," tandas Lina.
Stagas Pangan Batasi Pembelian Makanan Masyarakat
Satgas Pangan Polri melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok Tanah Air di tengah isu internasional penyebaran virus corona.
Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Daniel Tahi Monang mengatakan ada beberapa komoditas dibatasi pembeliannya untuk pribadi. Seperti beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal 2 kilogram, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.
"Ya itu kan teori ekonomi. Makin meningkat (permintaan), makin mahal harganya. Oleh karena itu rakyat makanya tidak usah panik, biasa saja. Tidak usah borong-borong. Biasa saja, kan pangan tersedia," jelas dia.
Daniel menyatakan akan tegas menindak pihak yang melakukan pelanggaran pidana, seperti menimbun demi menaikkan keuntungan. Namun sejauh ini belum ditemukan kasus terkait permainan harga bahan pokok.
"Tidak ada, kalau ada kita tindak," tutup Daniel.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembelian beras di ritel modern kini dibatasi maksimal 15 kg per transaksi.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini mengalami kenaikan akibat fenomena el nino.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaStok LPG 3 Kg kini sudah aman dan masyarakat diminta tak langsung membeli secara banyak.
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaTulus menduga ajakan untuk meninggalkan konsumsi beras juga karena menipisnya stok beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPembelian beras di ritel modern kini dibatasi maksimal 15 kg per transaksi.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap mewanti-wanti keamanan stok beras dalam negeri, meski inflasi masih cenderung terjaga.
Baca Selengkapnya