YLKI minta pemerintah waspada, garam mahal permainan importir nakal
Merdeka.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mensinyalir melambungnya harga garam patut dicurigai hanyalah trik belaka untuk justifikasi menaikkan kuota impor garam. Apalagi terbukti, menteri perdagangan menyatakan izin impor telah dikeluarkan.
"Patut diduga mafia garam akan memanfaatkan hal ini. Bukan petani atau pedagang (kecil) garam yang diuntungkan atas kenaikan ini, tetapi importir dan pedagang besar (distributor) garam," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (1/8).
YLKI mendorong pemerintah untuk mengatasi kenaikan dan kelangkaan garam dengan meningkatkan produksi garam nasional serta memberikan insentif pada petani garam. "Jangan jadikan alasan kenaikan harga garam hanya untuk justifikasi terselubung untuk menaikkan kuota impor garam," tuturnya.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa saja bahaya konsumsi garam? Bahaya Konsumsi Garam Berlebih Tingginya asupan garam dalam makanan dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan serius.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Apa dampak konsumsi garam berlebihan? Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan hipertensi. Sodium dalam garam menyebabkan peningkatan volume darah, memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan darah.
-
Kenapa konsumsi garam berlebih berbahaya? Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi garam yang berlebihan akan meningkatkan kadar natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyempitan diameter pembuluh darah arteri, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah ini dapat berkontribusi pada peningkatan beban kerja jantung, yang berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Masyarakat, lanjutnya, dengan fenomena ini bisa dijadikan momentum untuk mulai mengurangi atau mengendalikan konsumsi garam. "Ingat, kini bersama rokok, gula dan lemak garam menjadi salah satu pemantik timbulnya berbagai penyakit degeneratif seperti stroke dan jantung koroner."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan target tersebut sejalan dengan banyaknya industri dalam negeri yang bisa menghasilkan garam sesuai dengan spesifikasi.
Baca SelengkapnyaKesepahaman ini diharapkan dalam meningkatkan penyerapan garam dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaPenyidik menemukan adanya tindakan pemberian izin impor gula melebihi batas yang telah ditentukan.
Baca SelengkapnyaDalam kasus camilan 'Hot Spicy Latiru' dan 'Latiao Stripes', belasan siswa keracunan.
Baca SelengkapnyaHarli mengatakan bahwa saat ini penyidik masih fokus pada penyidikan impor gula pada 2015–2016.
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum, Lembong bukan satu-satunya menteri perdagangan era Presiden Jokowi yang melakukan importasi gula
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung (Kejagung) buka suara perihal aktivitas impor gula di Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut, hasil monitoring bawang putih menunjukkan masih terdapat perusahaan yang realisasi impornya rendah.
Baca SelengkapnyaIndonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan menganggap barang impor ilegal seperti kuman yang selalu muncul.
Baca Selengkapnya