8 Film paling gagal dalam sejarah perfilman Hollywood
Meski tidak jelek-jelek amat, film-film berikut ini malah gagal menembus box office pada masanya.
Persaingan di dunia perfilman Hollywood memang sangatlah ketat. Dari tahun ke tahun, pasti ada saja film berbudget besar yang akhirnya malah gagal total menembus box office bahkan mengalami kerugian. Sialnya lagi, nama bintang besar yang jadi jaminan film-film gagal tersebut tidak mampu mendongkrak pendapatan film meski sudah dibayar mahal. Film Hollywood apa saja yang paling gagal sepanjang masa? Dilansir dari The Richest, berikut adalah 8 di antaranya.
-
Kenapa film The Big 4 wajib masuk list tontonan weekend? Sempat menduduki Top 10 film terlaris di netflix seluruh dunia, sebuah film garapan Timo Tjahjanto, wajib masuk list tontonan kamu saat weekend.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Siapa yang merekomendasikan 5 mainan yang disebutkan? Ini dia lima rekomendasi best buy mainan anak dari dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, seperti dikutip dari instagramnya @mestyariotedjo, yang tidak hanya bisa mengasah otak tapi juga motorik serta keseimbangan anak.
-
Dimana film-film yang diulas dalam artikel ini akan tayang? Ada berita baik bagi para penggemar film. Selama bulan Juli 2024, beberapa film layar lebar terbaik akan menghiasi bioskop-bioskop.
-
Film Indonesia apa yang paling banyak ditonton tahun 2023? Akhirnya di #1, 'SEWU DINO' dari MD PICTURES, mencapai hampir 5 juta penonton! Dengan total 4.891.609 penonton, jadi raja tahun 2023!
Hudson Hawk (1991)
Bruce Willis memang terkenal sebagai aktor yang memiliki ego tinggi dalam proses produksi semua filmnya. Sayangnya, ego tinggi itu kali ini tidak memberikan manfaat baginya, karena Hudson Hawk, film yang dia produseri dan bintangi sendiri, ternyata malah jeblok di pasaran. Film ini disebut-sebut sebagai film tak jelas oleh para pengamat film, karena memadukan berbagai unsur, dari mulai action, musical, dan drama, dalam porsi yang tidak pas. Kerugian yang didapatkan film ini pada minggu penutupannya mencapai Rp852,2 milyar.
Ishtar (1987)
Ishtar seharusnya menjadi film komedi yang epic, karena berlatar belakang gurun pasir. Ceritanya pun tidak begitu buruk, masih lebih baguslah dibanding dengan Hudson Hawk. Namun sayang, karena Dustin Hoffman, Beatty dan Elaine May, sebagai trio yang memproduksi film ini, terlalu perfeksionis pada saat itu. Karena memaksakan ingin syuting di Maroko, agar sensasi padang pasirnya lebih terasa, proses produksi pun berjalan begitu lama sampai bertahun-tahun, hingga akhirnya publik yang penasaran pada awalnya, jadi tidak tertarik lagi. Total kerugian film ini mencapai Rp875,3 milyar.
Around the World in 80 Days (2004)
Tidak percaya Jackie Chan bisa membuat sebuah film yang jeblok di pasaran? Sebagian film Jackie Chan memang selalu tembus box office, baik di negaranya sendiri maupun di Hollywood. Namun sayang, Around the World in 80 Days malah hancur di minggu pertama peluncurannya, hingga harus menelan kerugian sebesar Rp883,3 milyar. Meskipun film ini diwarnai dengan humor khas Jackie Chan yang memang lucu, namun sayang alur cerita yang tidak detail dan terlalu banyak 'hiasan' tak penting di sana-sini, membuat film ini akhirnya membuat bosan para penontonnya.
Gigli (2003)
Nama besar Jennifer Lopez dan Ben Affleck yang saat itu masih berpacaran ternyata tidak serta-merta membantu penjualan film duet mereka, Gigli. Dengan tragis, film ini harus menelan kerugian besar yang mencapai Rp887 milyar. Alur yang membosankan, script yang berantakan, dan akting dari 'Bennifer' yang tanggung, komplit membuat film ini jeblok di pasaran. Kabarnya, film ini jugalah yang akhirnya merenggangkan hubungan Ben dan Jennifer, hingga akhirnya mereka pun putus di tengah jalan.
Final Fantasy: The Spirits Within (2001)
Sebagai film yang diadaptasi dari seri video game terkenal, Final Fantasy: The Spirits Within gagal membuat para penggemar game-nya terpesona. Meski sudah memberikan spesial efek yang bagus, tetap saja alur cerita yang payah membuat film ini terpaksa turun dari bioskop dalam waktu kurang dari sebulan di Amerika Serikat. Selain itu, durasi film yang terlalu panjang membuat para penonton memilih untuk memainkan game aslinya saja daripada harus menonton filmnya yang berbelit-belit. Kerugian yang 'diraih' film ini mencapai Rp1,14 triliun.
Speed Racer (2008)
Speed Racer bukannya tak dibintangi oleh nama-nama terkenal di jagad Hollywood. Christina Ricci dan Emile Hirsch seharusnya bisa menjadi jaminan mutu film ini, namun sayang itu tak dapat mendongkrak penjualan film tentang balapan mobil ini. Spesial efek yang ada dalam film pun sebenarnya tidak jelek-jelek amat, hanya saja keseluruhan cerita tidak memiliki konflik yang betul-betul 'menggigit'. Sang sutradara pun bagaikan mendapat kutukan tak akan bisa membuat film yang lebih bagus dari Matrix Trilogy setelah film ini tayang. Kasihan sekali, The Wachowski. Kerugian yang mereka dapat tak tanggung-tanggung, mencapai Rp1,22 triliun.
The 13th Warrior (1999)
Pesona seksi Antonio Banderas ternyata tidak mampu memberikan efek apa-apa pada jebloknya The 13th Warrior di pasaran. Film-film bertema kepahlawanan seperti ini harusnya bisa memacu adrenalin penonton dan menyuguhkan adegan konflik yang epic. Namun sayang, karena proses produksi yang memakan waktu terlalu lama, akhirnya film ini pun kehilangan sense tersebut pada hasil akhirnya. Adegan demi adegan begitu datar dan tak sekalipun menghadirkan unsur suspense bagi penonton.
Saking jebloknya film ini, sang aktor, Omar Sharif, sampai memutuskan untuk pensiun saja dari perfilman. Kerugian yang ditelan film ini mencapai Rp1,43 triliun.
The Adventure of Pluto Nash (2002)
Nama komedian sekelas Eddie Murphy tak mampu membuat film ini merangkak naik ke puncak box office. Parahnya, The Adventure of Pluto Nash malah gagal di pasaran dan harus menuai kritik tajam dari para kritikus film. Naskahnya sendiri sudah selesai ditulis sejak tahun 80-an. Namun karena berbagai halangan dan rintangan, proses syuting baru bisa dimulai tahun 2000, dan baru bisa dirilis tahun 2002. Kerugian film ini total mencapai Rp1,54 triliun pada minggu penutupannya.
Adakah dari film-film ini yang menurut Anda memang payah?
(mdk/mzh)