8 Kata-kata Bijak dari Film 172 Days, Sarat Makna dan Menyentuh Hati
Film 172 Days diangkat dari novel karya Nadzira Shafa.
8 Kata-kata Bijak dari Film 172 Days, Sarat Makna dan Menyentuh Hati
Sejumlah kutipan dan kata-kata bijak dari film 172 Days bisa membawa para penonton memahami cinta sejati dan makna sebuah kehidupan. Termasuk untuk belajar bersyukur, ikhlas dan mengingat Sang Pencipta.
Film 172 Days yang dibintangi oleh Bryan Domani dan Yasmin Napper merupakan sebuah film yang diangkat dari novel karya Nadzira Shafa dengan judul yang sama.
Novel 172 Days sendiri rilis pada tahun 2022, menceritakan perjalanan cinta dan kehidupan rumah tangga Nadzira Shafa dengan almarhum Ameer Azzikra.
Kisah dalam film 172 Days mencakup berbagai momen penting dalam hubungan Nadzira dan Ameer, mulai dari proses ta'aruf, pernikahan, dan momen kepergian Ameer. Seperti diketahui, Ameer Azzikra meninggal dunia pada tahun 2021 di usia 20 tahun setelah melawan penyakit infeksi liver.
Di film ini, Bryan Domani memerankan sosok Ameer yang setia dengan gaya berpakaian khasnya. Sedangkan Yasmin Napper berperan sebagai Nadzira dengan karakter perempuan penyayang dan tegar menghadapi cobaan hidup.
-
Kapan film "Bangsal Isolasi" tayang? Pada tanggal 25 Juli 2024, film BANGSAL ISOLASI yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya akan tayang di bioskop.
-
Dimana film "Tarian Lengger Maut" berlatar? Film berjudul "TARIAN LENGGER MAUT" memaparkan kisah yang mempertemukan sebuah desa baru, Pagar Alas, dengan seorang dokter yang menyembunyikan sisi gelapnya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin dengan obsesi terhadap jantung manusia.
-
Kapan film Jomblo dirilis? Masih ingat film Jomblo yang tayang di 2006? Film coming of age bernuansa komedi ini langsung melejitkan nama empat aktor utamanya, yaitu Ringgo Agus Rahman, Dennis Adhiswara, Christian Sugiono, dan Rizky Hanggono.
-
Siapa saja yang terlibat dalam film 'CATATAN HARIAN MENANTU SINTING'? Selain itu, terdapat juga kemunculan pasangan suami istri Raditya Dika dan Ariel Tatum yang menjadi bintang utama film ini.
-
Apa yang membuat Bima Prawira kecewa terkait kasus film "KRAMAT TUNGGAK"? Aku lebih sebagai ke pekerja seni, aku kecewa production house yang sekarang jadi perkara," papar Bima Prawira. "Kita sebagai pekerja seni, bekerja seperti ini, seperti itu, kita bertanggung jawab dan malah mengecewakan dan terkena masalah hukum," lanjutnya.
-
Apa yang diceritakan dalam film Budi Pekerti? Menceritakan keluarga Prani, guru BK yang terperangkap dalam badai kontroversi. Insiden perselisihan viralnya dengan pengunjung pasar telah membawa dampak besar pada kehidupan keluarganya. Penonton akan melihat bagaimana keluarga Prani, bersatu melawan cobaan dan perundungan yang mengancam pekerjaan dan martabat mereka.
Salah satu adegan di film 172 Days, saat Ameer yang diperankan oleh Bryan Domani tergulai lemah di rumah sakit sambil ditemani Nadzira yang diperankan Yasmin.
Meskipun harus terpisahkan oleh kematian, harapan akan keabadian cinta Nadzira dan almarhum Ameer tetap tersirat dalam cerita ini, sebagaimana kutipan dan kata-kata bijak dari film 172 Days.
1. "Tidak semua yang hancur itu terlihat, tidak semua yang sedih itu menangis, tidak semua yang senang itu bahagia, kita semua pernah menipu agar terlihat baik-baik saja."
2. "Memang terkadang hidup terasa tidak adil, tetapi Allah tidak memberi ujian di luar kemampuan kita."
3. "Dipertemukan dengan seseorang yang ketika bersamanya semakin dekat jalan surga-Nya adalah aminku paling serius."
4. "Yang kita cintai memang berat namun seberat apapun itu kita harus ikhlas dan menjadi yang lebih baik kedepannya."
5. “Bersyukurlah maka Allah SWT akan mengasihimu lebih.”
6. “Kita sempurna di mata orang yang tepat.”
7. “Kita terlalu sibuk mencari cinta lalu jatuh cinta, padahal cinta bukan sarana untuk terjatuh. Cinta itu untuk membangun, membangun mimpi, membangun tangga iman.”
8. “Nikmati kesendirianmu, sampai datang seseorang yang benar-benar bangga memilikimu.”
Itulah kata-kata bijak dari film 172 Days yang sarat makna mendalam dan menyentuh hati. Setiap kata yang diucapkan bukan hanya sekadar kalimat, namun dapat mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur, ikhlas, dan membangun cinta dengan penuh kebijaksanaan.
Penulis: Arninda Oktaviani