Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun, Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia Usai Terseret Ombak di Pantai Bali
Kaisar sedang melaksanakan kegiatan study tour saat insiden tersebut berlangsung.
Berita duka menyelimuti Wox, drummer dari Matta Band. Putranya, Kaisar Akira Ayman, meninggal dunia setelah mengalami tenggelam di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali. Saat insiden terjadi, Kaisar sedang mengikuti kegiatan study tour bersama teman-temannya.
Wox menceritakan dengan penuh kesedihan kronologi putranya terjebak dalam ombak besar di pantai tersebut. Ia menjelaskan kejadian yang tragis ini yang menimpa anaknya. Kaisar dan beberapa temannya berada di pantai sekitar pukul 12 siang waktu setempat.
- Anaknya Meninggal Dunia Usai Tenggelam di Pantai Bali, Wox Drummer Matta Band: Ini Kehendak Allah. Saya Ikhlas
- 6 Kenangan Drummer Matta Band dan Anaknya, Kaisar yang Meninggal Dunia Akibat Terseret Ombak di NusaPenida Bali
- Drummer Matta Band Berduka, Ini Kronologi Anaknya Hilang dan Ditemukan Meninggal di Pantai Bali
- Anak Wox Matta Band Meninggal Dunia Setelah Terseret Ombak dan Tenggelam di Pantai Kelingking
“Anak lagi study tour di Bali, masuk ke Pantai Kelingking, terus sekelompok teman-teman renang di bawah. Akhirnya dia keseret ombak, anak saya akhirnya ditemukan sudah menjadi jenazah,” ungkap Wox dalam konferensi pers virtual yang berlangsung pada Jumat (1/11).
“Jadi dari hari Rabu kejadian, ditemukan Kamis pagi. Kejadian Rabu jam 12 waktu Bali,” tambahnya dengan nada yang penuh duka.
Sempat Video Call Sebelum Meninggal Dunia Terseret Ombak
Tentang situasi di Pantai Kelingking, Wox menjelaskan pantai ini dikenal sangat berbahaya dan kurangnya fasilitas keamanan. Pada saat insiden terjadi, Wox sempat melakukan panggilan video untuk melihat putranya.
Namun, karena kondisi yang sangat berisiko, tidak ada satu pun yang berani memberikan pertolongan kepada Kaisar.
"Saya video call dan masih terlihat anak saya mencoba ke atas," ungkap Wox.
Usaha tim SAR baru dilaksanakan sekitar satu jam setelah panggilan video itu. Sementara itu, Wox yang berada di luar Bali hanya bisa menunggu berita di tengah keterbatasan waktu dan akses transportasi menuju Nusa Penida.
Keadaan ini membuatnya merasa cemas dan tidak berdaya, karena jarak yang jauh menghalangi langkahnya untuk segera membantu putranya.
Perasaan Campur Aduk
Sesampainya di Nusa Penida, Wox menyatakan rekannya yang berada di puncak tebing menemukan jenazah Kaisar.
"Pagi hari saya baru nyebrang buat menemui tim SAR. Masya Allah 10 menit di tangga paling atas rekan saya melihat salah satu jasad mengambang di-zoom ternyata benar itu jasad anak saya," ungkapnya penuh kesedihan.
Wox mengungkapkan perasaannya yang campur aduk saat mengetahui kabar tersebut. Ia tidak menyangka pencarian yang dilakukan akan berakhir dengan penemuan yang menyedihkan ini.
Allah Lebih Sayang Anak Saya
Pemakaman Kaisar berjalan dengan baik berkat bantuan banyak orang. Wox, sebagai orang tua, hanya bisa menerima kenyataan ini sebagai bagian dari rencana terbaik yang ditentukan oleh Allah untuk anaknya.
"Alhamdulillah, dari proses pengambilan jenazah, pemulasaran, pengiriman cargo dari Ngurah Rai ke tempat kita, sangat dimudahkan," ucap Wox.
"Allah lebih sayang sama anak saya, Kaisar. Ini pilihan terbaik yang Allah beri untuk anak saya," pungkasnya.