Anak Wox Matta Band Meninggal Dunia Setelah Terseret Ombak dan Tenggelam di Pantai Kelingking
Kaisar Akira, anak drummer Matta Band, ditemukan meninggal akibat tenggelam di Bali saat mengikuti study tour.
Kabar duka telah menghampiri industri musik Indonesia. Kaisar Akira Ayman, putra dari drummer Matta Band, Yadi Bachman yang lebih dikenal dengan sebutan Wox, telah meninggal dunia akibat insiden tenggelam di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali.
Berita ini mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan sahabatnya, termasuk rekan-rekan di Matta Band yang merasa kehilangan. Kaisar, yang masih berusia 17 tahun, dilaporkan hilang saat bermain di pantai pada Rabu, 30 Oktober 2024. Ia terseret oleh ombak yang besar dan terbawa jauh ke tengah laut, hingga akhirnya tubuhnya ditemukan keesokan harinya oleh tim Basarnas Bali.
Setelah ditemukan, jenazah Kaisar segera dibawa ke Sumedang, Jawa Barat, untuk proses pemakaman yang dijadwalkan pada hari Jumat, 1 November 2024. Pemakaman tersebut berlangsung haru, diwarnai dengan tangisan keluarga dan teman-teman sekolahnya yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Berita tentang meninggalnya anak Wox Matta Band ini menjadi perhatian publik, dan banyak yang menyampaikan rasa duka cita mereka. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab meninggalnya Kaisar, yang terjadi pada Jumat (1/11).
1. Kronologi Kejadian Tenggelamnya Kaisar Akira
Menurut berbagai sumber yang melaporkan kejadian tersebut, Kaisar Akira Ayman mengalami kecelakaan yang fatal saat bermain di tepi Pantai Kelingking. Ia tenggelam setelah dihantam oleh ombak besar yang menariknya ke tengah laut, sehingga mengakibatkan ia hilang dari pandangan.
Tim penyelamat segera dikerahkan untuk melakukan pencarian, namun usaha tersebut baru membuahkan hasil pada hari Kamis, 31 Oktober 2024. Pada hari itu, jasad Kaisar ditemukan sekitar 200 meter dari bibir pantai, menandakan akhir yang tragis bagi seorang pemimpin.
2. Pencarian dan Penemuan Jasad Kaisar
Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Basarnas Bali, mereka menginformasikan bahwa jasad Kaisar ditemukan dalam keadaan terombang-ambing di lautan. Pencarian ini melibatkan tim penyelamat yang profesional dan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan modern serta koordinasi yang sangat ketat.
Ally, selaku manajer Matta Band, juga mengonfirmasi informasi tersebut melalui pernyataannya. Dengan adanya proses pencarian yang intensif dan terorganisir ini, diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai kejadian yang terjadi di laut tersebut.
3. Reaksi Keluarga dan Teman Dekat
Kabar duka yang datang ini sangat mengejutkan bagi Yadi Bachman dan keluarganya. Dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya, @bachman.jr, terlihat Wox yang setia mendampingi jenazah Kaisar di dalam mobil ambulans, bersama istrinya, Joyce Hermawan.
Dalam momen tersebut, Wox menyampaikan doa untuk putranya agar diampuni, serta mengungkapkan rasa syukur atas keberuntungan yang dimiliki Kaisar. Ia menyatakan, "Allah ampuni dosa-dosa Aa. Meninggal dalam keadaan tenggelam, Aa beruntung banget. Ayah iri." Keberanian dan ketabahan Wox dalam menghadapi kehilangan ini mencerminkan cinta dan harapan yang mendalam untuk putranya.
4. Pemakaman dan Kehadiran Teman Sekolah
Jenazah Kaisar akan dipindahkan ke Sumedang, Jawa Barat, untuk proses pemakaman yang dijadwalkan pada hari Jumat, 1 November 2024. Suasana haru menyelimuti acara pemakaman ini, yang dihadiri oleh teman-teman sekolah Ayman dari SMA IT Insan Sejahtera Sumedang.
Mereka bahkan berangkat ke Bali saat insiden yang menimpa Kaisar terjadi. Kegiatan study tour yang diikuti oleh Kaisar merupakan bagian dari program tahunan sekolah, dan tahun ini Bali dipilih sebagai lokasi untuk EduTour.
5. Ucapan Belasungkawa dari Matta Band dan Kerabat
Personel Matta Band beserta manajemen mereka juga menyampaikan rasa duka yang mendalam. Dalam akun Instagram resmi mereka, @matta.band, terdapat tulisan, "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut berduka cita atas meninggalnya Kaisar Akira Ayman Bin Mulyadi Hidayat / Rachman Drummer Matta. Keluarga Besar Matta & Pelangi Records." Ucapan tersebut disertai dengan pengiriman karangan bunga ke rumah duka sebagai wujud dukungan dan penghormatan kepada almarhum.
Keberadaan ucapan belasungkawa ini menunjukkan betapa besarnya rasa kehilangan yang dirasakan oleh seluruh anggota band dan manajemen. Mereka tidak hanya menyampaikan kata-kata, tetapi juga menunjukkan tindakan nyata dengan mengirimkan karangan bunga, yang merupakan simbol penghormatan dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan. Hal ini mencerminkan betapa eratnya hubungan di antara mereka dan almarhum, serta betapa pentingnya momen ini dalam mengenang jasa dan kenangan yang ditinggalkan.