Jadi Anggota DPR, Verrel Bramasta Janji Tak Ambil Gaji dan Ogah Pakai Mobil Dinas
Langkah ini diambil Verrell sebagai bentuk komitmen kepada konstituennya.
Verrell Bramasta, yang selama ini dikenal sebagai seorang selebriti, baru saja resmi dilantik sebagai anggota DPR RI. Meskipun banyak yang meragukan kemampuannya karena latar belakangnya di dunia hiburan, Verrell memiliki cara unik untuk menunjukkan keseriusannya dalam melayani masyarakat.
Ia menegaskan tidak akan mengambil gajinya sebagai wakil rakyatselama tahun pertama. Tindakan ini diambil sebagai bentuk komitmennya kepada para pemilihnya.
- Dilantik Jadi Anggota DPR, Verrel Bramasta Ingin Jadi Wakil Rakyat Sesungguhnya
- Tampil Gagah Pakai Jas Resmi, Verrel Bramasta Akui Merinding Saat Ucapkan Sumpah jadi Anggota DPR
- Dilantik Jadi Anggota DPR, Verrell Bramasta Siap Kawal Isu Anak Muda
- Verrell Bramasta Lolos jadi Anggota DPR, Pernah Janji Gaji Setahun Pertama Disumbang buat Rakyat
"Ini adalah sebuah tindakan untuk menunjukkan bahwa artis tidak hanya mencari keuntungan finansial. Selama setahun, gaji saya akan saya berikan kepada konstituen saya, dan ini adalah janji yang akan saya pegang," ujar Verrell Bramasta saat dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (2/10).
Gaji untuk Warga di Dapil
Verrell Bramasta menyatakan seluruh gajinya akan disalurkan ke daerah pemilihannya di Jawa Barat VII. Ia berkomitmen untuk memaparkan semua dana tersebut dengan transparan, agar masyarakat dapat memahami alokasinya dengan jelas.
"Saya akan menyumbangkan gaji saya selama satu tahun kepada konstituen saya. Ini adalah janji yang akan saya tepati. Semua informasi mengenai hal ini akan saya sampaikan secara terbuka, sehingga gaji saya selama satu tahun akan saya berikan kepada daerah pemilihan saya di Jawa Barat VII," ungkapnya.
Tak Mau Pakai Mobil Dinas
Selain membahas mengenai gaji, Verrell juga mengungkapkan pendapatnya tentang fasilitas yang ia terima sebagai anggota DPR. Putra Venna Melinda ini menyatakan ia lebih memilih menggunakan kendaraan pribadinya ketimbang fasilitas negara, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak.
"Alhamdulillah, fasilitas dari saya pribadi sudah cukup, dan jika ada fasilitas negara yang memang saya perlukan, baru akan saya gunakan. Jika tidak diperlukan, saya tidak akan memakainya," tuturnya.