Marcell Darwin Tak Malu Anaknya Sudah Bisa Baca Surat Pendek Alquran
Marcell belajar bersama istri dan keluarga, serta mengikuti pelajaran agama bersama anaknya, meskipun prosesnya lebih lambat.
Marcell Darwin tidak merasa cemas meskipun anaknya, Benjamin Qeenan, lebih cepat memahami ajaran agama. Justru, ia merasa termotivasi untuk terus belajar agar tidak tertinggal dari anaknya.
Setelah memeluk Islam, ia mengakui bahwa belajar membaca Al-Qur'an merupakan tantangan yang memerlukan usaha lebih, berbeda dengan anak-anak yang memiliki kemampuan menyerap informasi dengan cepat.
- Membanggakan, Anak Marcell Darwin Kini Sudah Mampu Membaca Surat Pendek Al Quran
- Belajar dari Orang Betawi Tempo Dulu Kenalkan Agama Islam ke Anak, Lewat Dongeng Sebelum Tidur hingga Syair
- Potret Marcell Darwin yang Videonya Viral saat Setoran Hafalan Al-Quran kepada Sang Istri, Kini Makin Getol Belajar Salat 5 Waktu & Tahajud
- Berziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
“Saya bukan merasa insecure, tapi lebih ke tidak mau kalah. Anak saya bisa, masa saya tidak bisa? Jadi saya menjadi mualaf dan belajar bahasa baru itu agak sulit,” kata Marcell Darwin saat dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2024).
“Anak-anak kecil mendapatkan banyak informasi dan lebih mudah mencerna, sementara saya harus menghafal bacaan, memahami artinya, dan khawatir jika salah,” tambahnya.
Marcell belajar bersama istri dan keluarga, serta mengikuti pelajaran agama dengan anaknya, meskipun prosesnya berlangsung lebih lambat. Ia juga merasa bangga melihat anaknya yang sudah bisa membaca ayat-ayat suci di usia 3 atau 4 tahun.
“Sejauh ini, saya belajar bersama istri dan keluarga, saya dan anak belajar bersama, tidak bisa langsung, harus bertahap. Misalnya, pelajaran agama anak saya di SD, saya belajar sama seperti dia,” jelasnya.
Dipandu oleh Sang Istri
Bagi Marcell, proses belajar membaca Al-Qur'an memerlukan kesabaran, di mana ia mengikuti langkah-langkah yang dimulai dengan belajar Iqro dari awal bersama anaknya.
"Istri saya yang pertama kali mengajarkan cara membaca ayat suci, jadi saya ikut belajar pelan-pelan seperti Iqro. Jika Qeenan bisa, mungkin kita bisa belajar bersama," katanya.
Setiap malam, ia dan anaknya mempelajari surat-surat pendek dengan bimbingan sang istri. Meskipun prosesnya tidak mudah, Marcell tetap bersemangat karena ingin menjadi teladan yang baik dan menciptakan momen berharga bersama keluarganya.
"Ibu selalu mengajarkan hafalan surat pendek padanya, setiap hari ada target. Sebelum tidur, ada bacaan surat pendek, dia sudah bisa surat Al-Ikhlas dan beberapa lainnya, minimal 6-7 surat," jelas Marcell Darwin.
Kepuasan yang Unik
Bagi Marcell, pencapaian anaknya dalam membaca Al-Qur'an di usia muda merupakan sebuah kebanggaan yang istimewa. Ia meyakini bahwa pendidikan agama adalah hal yang krusial untuk diajarkan sejak dini, dan sebagai seorang ayah, ia berupaya untuk mendukung dan mengikuti perkembangan anaknya dengan cara yang konstruktif.
"Sebagai ayah, saya merasa bangga, apalagi anak yang baru berusia 3 atau 4 tahun sudah bisa membaca ayat, itu membuat saya sangat senang," tambahnya.