Profil Guyon Waton, Grup Musik Asal Kulon Progo Berbahasa Jawa yang Terkenal dengan Lagu-Lagu Ambyar
Di seluruh dunia, terdapat banyak musisi dengan bakat luar biasa, dan di Indonesia sendiri, banyak pula musisi lokal yang memiliki kualitas terbaiknya.
Di seluruh dunia, terdapat banyak musisi dengan bakat luar biasa, dan di Indonesia sendiri, banyak pula musisi lokal yang memiliki kualitas terbaiknya.
Profil Guyon Waton, Grup Musik Asal Kulon Progo Berbahasa Jawa yang Terkenal dengan Lagu-Lagu Ambyar
Guyon Waton adalah sebuah grup musik yang berasal dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka terkenal dengan lagu-lagu berbahasa Jawa yang memiliki daya tarik emosional bagi para pendengarnya. Walaupun sebagian besar karya Guyon Waton menggunakan bahasa Jawa, penggemar musik tetap dapat menikmati setiap karya terbaik yang mereka hasilkan.
Di masyarakat Indonesia, terutama di daerah Jawa, Guyon Waton sudah menjadi nama yang akrab karena lagu-lagu mereka sering menjadi tren di berbagai platform media musik. Namun, kebanyakan orang hanya mengenal nama Guyon Waton dan beberapa judul serta lirik lagunya saja.
- Profil dan Nomor Urut Calon Walikota-Wakil Walikota Bandung beserta Visi dan Misi yang Dibawa
- Daftar dan Ciri-ciri Orang yang Memiliki Weton Tulang Wangi dan Kaitannya dengan Malam 1 Suro
- Terjadi Lagi, Bule Nyasar di Kondangan Kulon Progo Yogyakarta, Awalnya Penasaran dengan Suara Musik
- VIDEO: Temannya Asik Joget Koplo, Wanita Ini Malah Nangis di Tengah Guyuran Hujan
Band Asal Kulon Progo Berbahasa Jawa
Grup musik Guyon Waton berasal dari Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meskipun sebagian lagunya menggunakan bahasa Jawa, penggemar musik selalu bisa menikmati setiap karya terbaik yang mereka hasilkan.
Nama Guyon Waton Diambil dari Sebuah Akun Twitter
Dalam bahasa Jawa, 'guyon' artinya bercanda dan 'waton' berarti asal-asalan. Namun, kedua kata ini tidak menjadi dasar pemilihan nama Guyon Waton untuk band yang dikelola oleh enam pemuda ini.
Akun Twitter @guyonwaton telah aktif sejak tahun 2011 dan merupakan akun humor ringan yang menyajikan kutipan dalam bahasa Jawa serta membahas hal-hal lucu. Pemilik akun tersebut kemudian membantu mempopulerkan karya-karya Bagus dan Arief yang pada saat itu masih diunggah melalui Twitter.
Guyon Waton Berawal dari Remaja Desa yang Berkumpul di Warung Bakso
Pada awalnya, Guyon Waton bukanlah sebuah band yang direncanakan. Menurut kisah Bagus dan Arief, Guyon Waton malah bermula dari sekelompok remaja desa yang sering berkumpul di depan warung bakso setiap malam sambil bernyanyi bersama.
Tidak ada rencana untuk membentuk band atau bahkan terjun ke dunia rekaman. Kegiatan bernyanyi yang kemudian direkam dengan ponsel hanya dimaksudkan sebagai dokumentasi pribadi. Namun, banyak orang yang menyarankan agar rekaman-rekaman itu diunggah ke YouTube. Lagu-lagu dari almarhum Didi Kempot pun menjadi favorit mereka.
Personil Guyon Waton Berjumlah Enam Orang
Dulu hanya dari Bagus dan Arief, yang merupakan teman main dari desa yang sama, kini anggota Guyon Waton telah bertambah menjadi enam orang. Faisal Bagus Ibrahim, yang lebih dikenal sebagai Bagus, menjadi vokalis. Ahmad Arifin, atau yang akrab disapa Ripen, mengisi posisi sebagai gitaris, sementara Hieronimus Ferry Widiyatmoko bertanggung jawab atas gitar melodi.
Keunikan Guyon Waton terletak pada sentuhan ukulele yang dimainkan oleh Ndika Rismaya Pelma Arga. Sementara, untuk membuat suasana lebih hidup, peran Ahmad Susilo Jati dengan ketipungnya tak tergantikan. Dan terakhir, Yuli Hamdani menekuni bass.
Guyon Waton Ciptakan Lagunya Sendiri
Bukan hanya sekadar mengulang lagu orang lain, Guyon Waton memilih untuk menciptakan lagu-lagu mereka sendiri. Walaupun namanya terdengar lucu, lagu-lagu yang diciptakan oleh mereka banyak bercerita tentang patah hati yang bisa membuat pendengarnya terhanyut dalam kesedihan.
Contohnya adalah Korban Janji, yang menggambarkan betapa menyakitkannya ditinggalkan oleh orang yang dicintai setelah begitu lama bersama. Atau Perlahan, yang menceritakan tentang penyesalan. Bahkan, lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 120 juta kali di YouTube. Selain itu, ada juga lagu-lagu lain seperti Kok Iso Yo, Widodari, Sebatas Teman dan Lungaku.