Reaksi Radja Band Usai Vadel Badjideh Ngamuk Wajahnya Ditutupi Stiker Monyet di Video Klip 'Apa Sih'
Band Radja akhirnya memberikan tanggapan mengenai keberatan yang disampaikan dancer Vadel Badjideh terkait penggunaan stiker monyet.
Band Radja akhirnya memberikan penjelasan terkait protes yang disampaikan dancer Vadel Badjideh mengenai penggunaan stiker monyet yang menutupi wajahnya dalam video klip lagu terbaru mereka, berjudul Apa Sih. Ian Kasela bersama anggota band lainnya menegaskan mereka tidak memiliki niat untuk melecehkan atau menghina Vadel dalam video tersebut.
"Kami minta maaf kepada Vadel dan Bintang. Yang jelas kami enggak ada maksud melecehkan mereka," ungkap Ian Kasela dalam konferensi pers di Kawasan Warung Jati, Jakarta Selatan, Senin (24/12).
- Vadel Badjideh Ingin Jadi Menantu Nikita Mirzani, Pengacara: Miliki Rasa Cinta
- 7 Potret Vadel Badjideh Siapkan Diri Hadapi Kompetisi Dance Internasional Meski Tengah Berseteru dengan Nikita Mirzani
- Hasil Pemeriksaan Vadel Badjideh Selama 6 Jam Dicecar Penyidik, Minta Dikronfontir dengan Lolly Anak Nikita
- Bukti Baru Dikantongi Polisi Usai Periksa Putri Vokalis Band Terkait Video Syur di Medsos
Video klip Apa Sih merupakan produk terbaru dari Radja. Dalam tayangan tersebut, Vadel dan kakaknya, Bintang Badjideh, diundang untuk berperan sebagai model dan dancer.
Namun, Vadel merasa keberatan karena ada beberapa adegan wajahnya diedit dengan stiker monyet tanpa kesepakatan bersama sebelumnya. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dari pihak Vadel yang merasa dirugikan oleh tindakan tersebut.
Alasan Penggunaan Stiker Monyet
Ian menjelaskan penambahan stiker tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap gaya unik Vadel, yang mereka anggap mirip dengan Bruno Mars.
"Kami ingin mengangkat Vadel dan Bintang sebagai Bruno Mars-nya Indonesia. Gaya mereka dalam video klip juga diarahkan ke sana," ujar Ian.
Sejalan dengan pernyataan Ian, Moldy, gitaris Radja, menegaskan mereka tidak memiliki niat negatif. Menurutnya, kolaborasi ini bentuk dukungan kepada Vadel dan Bintang.
"Ian mengatakan, 'Ayo kita dukung bersama, mereka adalah penari, jadi video klip kami adalah tempatnya. Kami bersanding, bukan bersaing,'" tambah Moldy.
Walaupun telah meminta maaf, Moldy menyadari maksud mereka mungkin bisa ditafsirkan berbeda oleh orang lain.
"Seringkali, maksud dan tujuan kita tidak selalu dipahami dengan cara yang sama oleh orang lain. Silakan berpendapat sebebasnya, ini adalah demokrasi. Jadi, terserah Vadel juga mau berkomentar apa," jelas Moldy.
Tidak Akan Menurunkan Video Klip yang Sudah Tayang
Keberatan yang diajukan Vadel tidak mengubah keputusan Radja untuk tidak menghapus video klip dari platform YouTube. Moldy menjelaskan video klip tersebut telah dirilis sejak hari Sabtu lalu dan telah mendapatkan hampir 200 ribu penonton.
"Tapi yang jelas, video klip sudah dirilis sejak Sabtu kemarin dan sudah hampir 200 ribu penontonnya. Sayang kalau dievaluasi. Jadi kami tidak akan menurunkan video klip itu," tegas Moldy.
Ian menambahkan seluruh tahapan produksi video telah melalui proses peninjauan sebelum dipublikasikan.
"Kami mereview pas sebelum naik. Kami rasa sih isinya aman, jadi ya sudah dipublish aja langsung," ujarnya.
Meskipun video klip ini menimbulkan kontroversi, Radja tetap berkomitmen untuk mendukung kreativitas semua kolaboratornya. Mereka berharap agar semua pihak dapat memahami bahwa karya seni seringkali memiliki berbagai interpretasi dari setiap orang.