CEK FAKTA: Hoaks PHK di Bank BCA, Simak Faktanya
Informasi PHK Bank BCA terkait adanya era digitalisasi di bank tersebut. Sehingga peran teller dan Customer Service (CS) akan berkurang
Informasi PHK besar-besaran Bank Central Asia (BCA) beredar di media sosial Facebook. Bahkan disebutkan pula bahwa posisi Teller dan Customer Service (CS) akan dihilangkan. Informasi tersebut juga disertakan tautan berita inews.id berjudul "BCA Prediksi Kantor Cabang Tetap Ada, Mungkin Teller hingga CS Akan Hilang".
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Bagaimana fakta membantu pembaca memahami berita? Fakta menyediakan data konkret tentang apa yang terjadi, kapan, di mana, dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. Ini membantu pembaca atau penonton mendapatkan gambaran yang jelas dan objektif tentang situasi yang dilaporkan, tanpa terpengaruh oleh opini atau spekulasi.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Apa bedanya fakta dan opini? Fakta dan opini merupakan dua hal yang sering dikaitkan satu sama lain. Dua kata ini sering kali disebut dalam berita, berbagai macam buku, hingga jurnal penelitian. Bukan hanya itu, fakta dan opini juga sering dibahas dalam kehidupan sehari-hari di berbagai topik.Dalam hal ini, fakta dan opini adalah dua hal yang berbeda, bahkan saling bertolak belakang.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
"PHK besar-besaran BCA segera terjadi, Teller dan CS akan dihilangkan. Seluruh Indonesia".
Penelusuran
Informasi terkait PHK besar-besaran yang akan dilakukan Bank BCA dijelaskan dalam artikel inews.id berjudul "BCA Prediksi Kantor Cabang Tetap Ada, Mungkin Teller hingga CS Akan Hilang" pada 15 Juni 2020.
Disrupsi teknologi yang terjadi pada industri perbankan dinilai tak akan membuat kantor cabang hilang sepenuhnya. Namun, digitalisasi kemungkinan akan berdampak pada tenaga kerja.
Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman mengatakan, layanan bank selalu mengikuti kebutuhan nasabah. Saat ini, nasabah BCA masih membutuhkan kantor cabang karena tak semua layanan perbankan bisa dilakukan secara digital. Salah satunya penarikan atau penyetoran uang tunai dalam jumlah besar.
"Kalau kita mau setor uang, kalau setornya sedikit Rp1-2 juta dia taruh di ATM setor dan tarik tunai, tapi kalau mau setor Rp100 juta mau nggak mau harus ke cabang, atau mau tarik Rp50 juta mau nggak mau harus datang ke cabang," ujar Suwignyo, Senin (15/6/2020).
Pria yang berkarier di BCA sejak 1975 itu menambahkan, layanan lain yang belum bisa dilakukan secara digital yaitu pinjaman dalam jumlah besar. Berbeda dengan pinjaman kecil yang bisa dilakukan lewat online, pinjaman besar butuh screening KYC (know your customer) yang ketat.
Dia memprediksi fungsi kantor cabang akan bergeser menjadi fokus pada layanan-layanan yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi. Yang jelas, kata dia, pekerjaan yang bisa diganti teknologi akan hilang dalam industri perbangkan.
"Tapi cabang mestinya harus jadi future bank atau digital bank mestinya punya peralatan digital. Di mal apa saja kita sediakan alatnya, IoT tapi disana tetap ada orang yang fungsinya, beda mungkin teller atau customer service lama lama akan hilang, back office sekarang akan hilang," ucapnya.
Kesimpulan
Informasi PHK besar-besaran yang akan dilakukan Bank BCA adalah disinformasi. Informasi tersebut terkait dengan berita Bank BCA yang memasuki era digitalisasi, sehingga peran teller dan customer service (CS) akan berkurang.
Meski begitu, kantor cabang Bank BCA tetap buka untuk transaksi keuangan dalam nominal yang sangat besar.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)