5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank
Pada Selasa (9/1) pukul 14.00, Pasar Ngawen Blora mengalami kebakaran hebat. Banyak lapak yang ditempati ribuan pedagang hangus terbakar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.30 WIB.
“Habis semua mas, milik masku juga habis,” ujar salah satu warga Ngawen berusia 56 tahun yang enggan disebutkan namanya.
Kerugian yang dialami pedagang itu ditaksir lebih dari Rp300 juta. Ia berharap agar bisa diberi ganti rugi dan dibangunkan tempat yang baru lagi oleh pemerintah agar bisa berjualan kembali. Lantas apa saja fakta-fakta terkait kebakaran hebat itu?
Dugaan penyebab kebakaran dilakukan pihak kepolisian. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat lilin yang menyala di salah satu kios sembako lupa dimatikan pemiliknya.
Disinggung mengenai adanya kelalaian salah satu pedagang yang mematikan lilin, kepolisian mengaku masih melakukan pendalaman terlebih dahulu atas peristiwa yang terjadi sebelum menyimpulkannya lebih jauh.
“Kita dalami dulu, kita periksa saksi-saksi dulu, kita lihat unsur pidananya. Tetap nanti kami tindak, kami lihat saksi-saksinya dulu seperti apa,” kata Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono.
Sementara itu Camat Ngawen, Zaenuri mengatakan bahwa pihaknya bersama petugas lainnya dalam waktu dekat akan terlebih dahulu fokus membersihkan puing-puing Pasar Ngawen setelah kebakaran. Setelah itu baru pihaknya melakukan relokasi pasar.
Setidaknya ada dua tempat yang akan dijadikan tempat relokasi Pasar Ngawen, yaitu di Lapangan Gondang dan Lapangan Berbak.
Kerugian akibat kebakaran hebat di Pasar Ngawen, Blora, ditaksir mencapai Rp30,6 miliar. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora, Kiswoyo.
“Rinciannya nilai bangunan Rp15,5 miliar, kerugian 60 pedagang kios Rp608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp14,29 miliar, dan kerugian pedagang dasaran Rp300 juta,” ungkap Kiswoyo.
Untuk sementara, pemerintah baru bisa memberikan bantuan berupa sembako pada para pedagang yang terdampak kebakaran.
“Sementara ini pemerintah baru bisa memberikan bantuan sembako. Jadi ini kan bencana, kapan datangnya kita juga tidak tahu. Semoga dengan adanya kejadian ini bisa jadi bahan evaluasi bersama,” kata Kiswoyo, mengutip dari Liputan6.com
Menurut Bupati Blora Arief Rohman, kerugian yang mencapai puluhan miliar rupiah itu salah satunya disebabkan oleh kebanyakan pedagang yang masih punya utang.
“Kemungkinan kita akan memanggil perbankan karena ini banyak banget nasabahnya. Ini bank-bank saya panggil untuk KUR macem-macem,” kata pria yang akrab disapa Gus Arief, mengutip dari Liputan6.com.
INFOGRAFIS: Fakta Temuan Pungli Rp6,1 Miliar di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaUang yang bisa ditukarkan mencakup pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaAda ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaJumlah kasus DBD di Kota Reog ini diduga lebih banyak dari data resmi Dinkes
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaBandara ini menjadi bandara alternatif bagi yang ingin menuju ke Kediri tanpa harus melalui bandara Juanda.
Baca SelengkapnyaMomen lamaran Putri Isnari DA menjadi sorotan lantaran uang panai yang fantastis. Jumlahnya mencapai Rp2 miliar.
Baca Selengkapnya